Komunikasi antar budaya menjadi payung yang melingkupi komunikasi internasional, komunikasi antar etnis, dan komunikasi antar ras karena ketiganya melibatkan perbedaan budaya sebagai inti permasalahan.
Presiden Prabowo berkeliling dunia yang berakhir membawa pulang investasi ratusan triliun adalah contoh dari komunikasi internasional yang merupakan salah contoh terciptanya hubungan diplomatik. Bertemu teman dari berbagai daerah Indonesia dan berkomunikasi baik sampai ini juga merupakan salah satu contoh terwujudnya komunikasi antar etnis dan ras.
Dari ketiga komunikasi ini, tentunya saling terkait dalam hal perbedaan budaya. Kesamaan dari semuanya adalah pentingnya memahami perbedaan nilai, norma, dan cara berkomunikasi yang dibentuk oleh budaya, sehingga mampu menjembatani perbedaan untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik.
Namun, dalam komunikasi tidaklah selalu mulus. Stereotipe, prasangka, dan etnosentrisme menjadi hambatan dalam komunikasi antar budaya. Misalnya suatu kelompok yang terkenal dengan salah satu cirinya akan menimbulkan hambatan tersebut jika bertemu dengan kelompok lain dan jika tidak melakukan pendekatan atau memahami antara satu dengan yang lain akan menimbulkan konflik.
Akan lebih baik pada saat bertemu untuk pertama kalinya, kesampingkan ketiga tersebut dan coba menghargai satu sama lain agar tidak terjadi konflik, misalnya pada saat awal masa kuliah. kita pasti bertemu dengan teman yang berasal dari budaya yang berbeda dengan kita, jangan pahami mereka seperti kita memahami teman satu budaya kita karena mereka pasti mempunyai kebiasaan yang berbeda.
Hal lumrah yang terjadi di awal masa kuliah adalah mempunyai teman yang berasal dari berbagai daerah, misalnya teman yang berasal dari jawa barat, kadang ketika berbicara memakai bahasa daerahnya sama sekali tidak mengerti.
Jika saya menjadi jurnalis, mata kuliah komunikasi antar budaya sangat berpengaruh karena pasti berita atau peristiwa yang akan saya liput bisa saja dari berbagai daerah, sehingga perlu bagi saya untuk memahami dahulu agar tidak menciptakan konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H