KKN, Kuli-ah Kerja Nyata, Katanya itu program pengabdian Katanya itu kewajiban mahasiswa semester 7 nanti Katanya itu desakan dari kelompok-kelompok yang udah jadi, dan bikin heboh plus ngiri Katanya itu kebiasaan yang mau gak mau itu harus diikuti. Katanya itu program basa-basi biar Kampus dikenal namanya Katanya itu ngabisin duit banyak, ditambah waktunya juga sebulan, bikin males para pemales :) Katanya itu katanya ini katanya ono, banyak katanya dan itu muncul dari kesadaran yang berkata. Aku berfikir (beuh laganya), KKN itu program percobaan, pemantapan dan pengujian untuk mengukur kualitas kita terjun di masyarakat nanti. Kalau dihitung peserta KKN dari tahun pertahun, dan wilayah kemiskinan di Indonesia. sangatlah bisa berimbang. itu juga kalau mahasiswa nya benar-benar menjadi agent of change, masyarakat kita butuh orang terdidik. Mahasiswa itu terdidik di kampusnya. dan masyarakat kita butuh orang yang pernah menjadi mahasiswa, sarjana tertunya (kita-kita pade...amien) Tapi, ini kembali pada kesadaran mahasiswa nya. APakah dia dulu, awal waktu mau kuliah itu berfikiran menjadi pengabdi, atau bahkan antagonis menjadi peran yang menyusahkan masyarakat kita yang sudah susah dari sananya. Kesadaran mengabdi, harus ada sebelum kita terjun KKN, minimal dalam waktu sesingkat-singkatnya sebelum kita melaksanakan yang katanya KKN itu, kesadaran mengabdi mahasiswa ituharus dimunculkan, munculkan dalam hati seorang mahasiswa. Hati yang seharusnya peka terhada kondisi sosial di bumi pertiwi. yang membutuhkan uluran usaha mulia dari di yang sudah mencapai tingkat pendidikan tinggi. Kita-kita lho mas bro yang rakyat harapkan. Kesadaran mengabdi, Mengabdi QUotient. Kecerdasan mengabdi itu harus ditanam, dikembangbiakan dalam fikiran para mahasiswa yang mau ngabdi di Masyarakat. Pengabdian itu bisa dikatakan ibadah, abdi, ubud, diambil dari serapan bahasa arab, hakikat pengabdian adalah kerendahan diri, kepatuhan dan mengejar kebaikan. Hakikat pengabdian itu bisa diandaikan oleh tiga hal, Rasa Cinta, kita mencintai Masyarakat kita, dan tidak mau apa yang kita cintai itu hidupnya susah dan susah Rasa Takut, Kita takut kesengsaraan ini berlarut, dari ketakutan itu muncul keinginan untuk berpartisipasi terhadap kekurangan dari apa yang bisa kita berikan Rasa Harap, kita mengabdi pasti diselipkan harapan besar, harapan ada perbaikan, perubahan dan peningkatan dari semua keterbelakangan yang ada di masyarakat nanti. Cinta, takut dan Harap itu menjadi trilogi dasar bahwa nanti kita mengabdi disana harus benar-benar kita nikmati sebagai sarana perubahan dan perbaikan. khususnya bagi pelaku, lebih besarnya untuk mereka yang merasakan kehadiran kita sebagai agent of change, membawa keadaan hangatnya perbaikan yang Mahasiswa lakukan. Zaman dulu, yang ngampus itu sudah jelas mereka akan mengabdi di Masyarakatnya, menjadi ahli-ahli , jadi pengabdi seumur hidup mereka, memanfaatkan ilmu seketika kuliah di kampus, untuk kehidupan dunia dan akherat di wilayah masyarakat. Dulu memang begitu, masyarakat memang benar membutuhkan, dan mereka pendahulu kita memang berada dalam jalur perusahaan yang menghasilkan produk sarjana berkualitas untuk perubahan. Bukan hedonis, apatis, malesis, ngangguris, sampahmasyarakatis, atau penyifatan-penyifatan yang buruk lainnya. Lalu Bagaimana untuk hari ini??? tentu kita lah yang wajib menjawabnya, jawab dengan kualitas pengabdian kita, pengabdiannya tetap seperti dulu dan ragam keilmuan kampus hari ini dibuktikan dengan explore program pengabdian sesuai dengan banyak ragam jurusan yang kita geluti sampai hari ini. Minimal 5 Fakultas, 20 orang tiap kelompoknya itu sudah menjadi rumusan cerdas dari Lembaga Pengabdian Kampus. bahwa engkau sebagai mahasiswa dihadapkan pada tantangan pembauran 5 tipe keilmuan, tujuannya tetap satu. pengabdian. tentulah ini menjadi modal yang mahhhhhaaall. bahwa hari ini dimungkinkan kelompok KKN yang keren, menimbulkan banyak kesan positif dan sesuatu banget dah. KKN, tetaplah KKN. Kesadaran kita yang akan menjadi warna di program tersebut. siapapun anda, fakultas apapun anda, dimanapun nanti anda melakukan KKN. Tetaplah hati kecilku berbangga hati. Bangga karena masih ada kesadaran mengabdi, entah sejauh apa nantinya teman-teman menuangkannya dalam program kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H