Lihat ke Halaman Asli

Ihsan Fahmi

Bekasi, Indonesia

Pedasnya Harga Cabai, Buat Penjual dan Pembeli Menjerit

Diperbarui: 23 Maret 2021   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa (23/3), Pasar Tradisional Abdul Ghofur Di Jalan Kaliabang Tengah, Kota Bekasi. Foto: Dok Pribadi

Bekasi, Selasa (23/3) Siang. Harga cabai yang melonjak tinggi dikeluhkan pedagang dan pembeli di Pasar Abdul Ghofur Kaliabang Tengah, Kota Bekasi.

Dampak lonjakan harga cabai tersebut turut dirasakan oleh salah satu pedagang sayur mayur yang juga menjual cabai di Pasar Abdul Ghopur.

Untuk kategori cabai rawit, biasanya dijual sekitar 80 ribu. Namun sejak tiga bulan terakhir bisa mencapai 120 hingga 140 ribu.

Sementara, Kategori cabai hijau melonjak ke angka 80 ribu perkilogramnya, dari yang normal 40 ribu perkilogram. Lain pula dengan cabai keriting yang menembus harga 60 ribu dari yang sebelumnya 48 ribu per kilogram.

Kenaikan harga pada cabai tersebut sangat dikeluhkan oleh salah satu pedagang di Pasar Abdul Ghopur tersebut. Yaitu, Khadijah (38), ia mengungkapkan bahwa kenaikan tersebut sudah dirasakan sejak Desember tahun lalu. Kemudian merembet ke tahun baru hingga menjelang akhir Maret 2021 ini.

"Sejak Desember naiknya, tapi perlahan lahan dari 80 ribu, Tahun baru 100 ribu, sampe sekarang akhir Maret tembus ke harga 120, bisa juga 140 ribu perkilogram." Ujarnya Khadijah

Khadijah 38, Sedang menata dagangan sayurannya di Pasar Tradisional Abdul Ghopur, Kaliabang Tengah, Kota Bekasi, Dok: Pribadi

Menyiasati kenaikan tersebut, dan untuk menjaga konsumen tetap belanja, Khadijah memberikan harga cabai tujuh ribu rupiah per setengah ons.

Sebagai pedagang sayur mayur dan cabai, Khadijah kini hanya sanggup membeli sebanyak lima kilogram perhari dari yang sebelumnya 20 kilogram perharinya.

"Supaya masih bisa merasakan cabai, yasudah saya kasih harga 7 ribu per setengah ons. Tetapi setengah ons itu saya campur campur, Cabe rawit, hijau sama keriting." Tambahnya Siti Khadijah.

Akibat adanya lonjakan harga cabai juga mengakibatkan dagangannya semakin sepi, terlebih situasi Pandemi Covid-19 belum hilang, kini pendapatannya menurun hingga 50 persen.

Kenaikan harga cabai tersebut turut membuat pembeli cabai menjadi resah. Salah satunya Mawar Istianty (32), sebagi ibu rumah tangga ia mengaku sulit membagi keuangannya untuk membeli sayur mayur beserta cabai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline