05 Rajab 1446 H bertepatan dengan 05 januari 2025 merupakan momen akbar bagi masyarakat Kalimantan Selatan dan juga para pecinta (Muhibbin). Momen tersebut adalah puncak HAUL ke-20 Syeikh Zaini Abdul Ghani atau yang akrab disapa dengan Guru Sekumpul Martapura, jutaan orang akan memadati wilayah tersebut. Berdasarkan data salah satu provider seluler setidaknya 3 juta pengunjung memadati acara tersebut pada tahun 2024 lalu
Haul sendiri adalah tradisi tahunan memperingati kepergian tokoh atau mereka yang berjasa, tradisi ini identik dengan masyarakat akar rumput dari kalangan Ahlusunnah wal jamaah, diantara tujuannya; mendoakan dan mengenang kebaikan juga jasa seorang tokoh agar menjadi pelajaran bagi generasi yang ditinggalkan disamping juga sarana silaturrahmi bagi para zuriyat (Keturunan) dan muhibbin
Haul sekumpul adalah diantara HAUL terbesar di Indonesia yang antusiasmenya bisa kita rasakan bahkan hingga ke media-media sosial, seperti banyak tersebar di media-media sosial peziarah yang datang dari berbagai penjuru Indonesia bahkan negara-negara tetangga, uniknya Haul sekumpul juga menjadi ajang bagi masyarakat kalimantan untuk mencari keberkahan dari para peziarah. Bahkan banyak dari masyarakat Kalimantan bukan hanya kalimantan selatan, namun juga Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimatan Timur ikut seolah menjadi bagian panitia dari acara besar ini, bahkan viral di media sosial masyarakat dari provinsi Kalimantan turut menggratiskan tempat tinggal, makan, bahkan bensin bagi peziarah HAUL sekumpul, ini untuk para peziarah HAUL saja bagaimana lagi dengan acara HAUL Sekumpul sendiri? Berdasarkan info panitia donasi yang masuk sungguh luar biasa, sedekah Daging, Ikan, Beras dll datang berton-ton. Semua yang berinfaq pada acara HAUL Sekumpul ini tidak lain harapan mereka adalah mendapat keberkahan
Timbul pertanyaan apa yang melatarbelakangi jutaan orang ini tergerak berkumpul di magnet yang sama? Jawabnya adalah Mahabbah (cinta). Magnet inilah yang menarik jutaan orang tersebut untuk hadir ke sekumpul. Guru Zaini sebagai sosok sentral telah membuat jutaan orang jatuh cinta dengan kepribadiannya. Sosok yang dikenal dengan keluhuran akhlaknya, kedermawwanannya, keluasan ilmu dan kecintaannya yang tinggi kepada Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga ahli baitnya telah menyihir jutaan orang hingga melabuhkan cintanya kepada beliau
Sekilas tentang Guru Sekumpul
Bernama asli Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, dilahirkan pada 11 Februari 1942 bertepatan dengan 27 Muharram 1361 H di desa Tunggul Irang, Martapura, Kab. Banjar, ia adalah putera dari pasangan Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dan ibu Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin, Guru Ijay (juga sapaan akrab Muhammad Zaini) mewarisi nasab ulama besar Banjar yaitu Syeikh Arsyad Al Banjari ditingkatan ke – 8 yang silsilahnya; Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin Alim Al Alamah Al Khalifah Hasanuddin bin Syeikh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari
Sejak kecil Guru sekumpul senantiasa berada dalam pengawasan ayahnya juga Sang Nenek Salbiah yang tak kalah kurang perhatiannya terhadap beliau, kepada keduanyalah beliau mendapat pendidikan dasar agama juga kecintaan kepada para Ulama dan zuriyat Rasulullah SAW. Beranjak usia muda guru sekumpul masuk pendidikan formal pada Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Martapura dan melanjutkan ke jenjang Madrasah Tsanawiyah di lembaga yang sama
Di jenjang inipula Zaini kecil sudah bermulazamah dengan guru-guru yang alim dibidangnya, seperti Al Alim Al Fadhil Sya’rani Arif, Syaikh Husain Qadri, Al Alim Salim Ma’ruf, Syeikh Semman Mulia dll disamping itu seiring berjalan waktu beliau juga memiliki guru khusus yaitu Syeikh Syarwani Abdan Bangil, Sayyid Muhammad Amin Kutbi juga beberapa guru lainnya seperti Syeikh Yasin Al Fadani, Syeikhh Hasan Masyath dan Syeikh Ismail Yamani
Sejak muda Guru sekumpul telah menampakkan banyak keistimewaan dari teman-teman seusianya, baik lewat ibadah, tirakat, juga akhlak yang indah. Disamping itu beliau juga melahirkan beberapa karya diantaranya; Manaqib Syeikh Sayyid Muhammmad bin Abdul Karim Saman Al Madani, Risalah Mubarakah, Risalatun Nuraniyah fi Syarhi Tawasulatis Samaniyah, Nubzatunn fil Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil A’dzam Muhammad bin Ali Ba’alawy
Selasa malam 09 Agustus 2005 pukul 20.30 Kalimantan selatan berduka dengan kehilangan sosok yang mereka cintai ini, beliau berpulang ke rahmatulllah setelah bergelut dengan penyakit ginjal yang beliau derita, kepergian beliau menjadi duka mendalam bagi masyarakat betapa tidak banyak memori kebaikan dan kemurahan hati beliau yang melekat dibenak para pecinta
Warisan Petuah