Lihat ke Halaman Asli

Ihfalia Irfana

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor-Faktor Keberhasilan Dakwah

Diperbarui: 3 Juni 2024   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin  dan Ihfalia Irfana
Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Keberhasilan dakwah dipengaruhi oleh berbagai faktor yang melibatkan pemanfaatan teknologi, keakuratan dalam memilih pendekatan, strategi, dan metode dakwah. Namun, dalam praktiknya, pengembangan bahasa retorika dakwah juga merupakan aspek penting yang tak boleh diabaikan.

Untuk mengembangkan retorika dakwah verbal, baik lisan maupun tulisan, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan: penggunaan bahasa baku, informasi berbasis data, dan informasi berbasis riset.

Penggunaan Bahasa Baku

Pertama, dakwah harus menggunakan bahasa baku atau standar. Bahasa baku adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku biasanya digunakan dalam forum resmi. Penggunaan bahasa baku menunjukkan keseriusan dan keprofesionalan seorang pendakwah.

Namun, bahasa asing dapat digunakan sebagai selingan dalam komunikasi, baik lisan maupun tulisan, untuk memberi keyakinan kepada audiens. Selain itu, bahasa gaul atau bahasa daerah juga kadang-kadang penting digunakan satu dua kali. Tujuannya adalah untuk mendekatkan pembicara dengan audiens dan menciptakan suasana yang lebih santai melalui joke atau candaan sebagai ice breaking.

Informasi Berbasis Data

Kedua, informasi yang disampaikan harus berbasis data. Data adalah fakta yang belum diolah, sedangkan fakta adalah sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera manusia, ada, dan nyata. Data dapat berupa simbol, angka, atau kata-kata.

Materi atau tema dakwah yang disampaikan harus didasarkan pada fakta. Setiap fakta umumnya dapat diverifikasi bersama-sama, sehingga informasi yang disampaikan dapat dipercaya dan memiliki dasar yang kuat.

Informasi Berbasis Riset


Ketiga, informasi yang disampaikan harus berbasis riset. Riset adalah proses penelitian yang dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Hasil riset dapat berupa data statistik seperti jumlah penduduk Indonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan, tingkat pendidikan, pendapatan per kapita, dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline