Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam dunia pendidikan sebagai bahasa resmi negara dan alat komunikasi utama di Indonesia. Di sekolah dasar, pengajaran Bahasa Indonesia tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, tetapi juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaran. Penguasaan Bahasa Indonesia yang baik di tingkat sekolah dasar menjadi fondasi utama bagi siswa untuk memahami dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan lebih lanjut. Menurut Harlina dan Wardarita (2020), pembelajaran bahasa memiliki kontribusi besar dalam pembentukan karakter siswa, seperti sopan santun, percaya diri, dan nasionalisme, melalui metode yang menarik dan pembiasaan di kelas.
Bahasa Indonesia sebagai media pendidikan di sekolah dasar memiliki beberapa fungsi utama. Pertama, bahasa ini menjadi alat untuk membangun keterampilan literasi dasar, seperti membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Literasi dasar ini esensial untuk membantu siswa memahami berbagai mata pelajaran lain, seperti Matematika, IPA, dan IPS. Penelitian oleh Erwin (2018) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan dalam Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Kedua, Bahasa Indonesia berperan dalam pembentukan karakter siswa. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa diajarkan nilai-nilai moral melalui bacaan cerita, puisi, dan teks lainnya yang mengandung pesan pendidikan. Harlina dan Wardarita (2020) menyebutkan bahwa pembentukan karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya melalui materi ajar, tetapi juga melalui contoh perilaku guru, pembiasaan positif, serta suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
Ketiga, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di sekolah dasar mendukung upaya pelestarian budaya bangsa. Bahasa adalah identitas suatu bangsa, dan pembelajaran Bahasa Indonesia sejak dini membantu siswa mengenal kekayaan budaya Indonesia. Misalnya, melalui pengenalan pantun, cerita rakyat, dan prosa, siswa tidak hanya belajar bahasa tetapi juga memahami kearifan lokal. Hal ini juga sejalan dengan kajian Abidin (2013), yang menegaskan pentingnya pendidikan karakter berbasis bahasa untuk menjaga nilai-nilai budaya bangsa.
Namun, dalam praktiknya, terdapat beberapa tantangan dalam menjadikan Bahasa Indonesia sebagai media pendidikan. Salah satunya adalah kurangnya variasi metode pengajaran yang menarik. Banyak guru masih menggunakan pendekatan konvensional yang kurang melibatkan siswa secara aktif. Selain itu, perkembangan teknologi digital juga membawa tantangan baru, di mana siswa lebih sering terpapar bahasa asing melalui media sosial dan aplikasi teknologi. Oleh karena itu, inovasi dalam metode pengajaran diperlukan untuk menarik minat siswa, seperti memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Kesimpulannya
Bahasa Indonesia memiliki peran strategis sebagai media pendidikan di sekolah dasar. Sebagai alat komunikasi, media literasi, dan sarana pembentukan karakter, Bahasa Indonesia membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memahami nilai-nilai moral, dan melestarikan budaya bangsa. Meskipun terdapat tantangan, seperti metode pengajaran yang monoton dan pengaruh globalisasi, inovasi dalam pembelajaran dapat mengatasi hambatan tersebut. Penting bagi pendidik untuk terus mengembangkan cara-cara kreatif dalam mengajarkan Bahasa Indonesia agar relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H