Lihat ke Halaman Asli

ihdanvrisaa

Universitas Airlangga

MaRaDisa (Madrasah Ramah Disabilitas): Menyediakan Pendidikan yang Inklusif dan Setara untuk Semua

Diperbarui: 14 Desember 2024   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Madrasah sebagai lembaga Pendidikan Islam yang memiliki peran sangat penting dalam menciptakan generasi yang berkualitas dan berakhlak mulia. Seiring dengan perkembangan zaman, madrasah juga harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan pendidikan yang lebih inklusif, termasuk bagi anak-anak dengan penyandang disabilitas. Madrasah ramah disabilitas merupakan salah satu bentuk komitmen dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang setara, menghargai keberagaman, dan terbuka termasuk di dalamnya khusus bagi penyandang disabilitas.

Pengertian Madrasah Ramah Disabilitas dan Pendidikan Inklusif

          Madrasah ramah disabilitas adalah konsep pendidikan yang berfokus pada penciptaan lingkungan belajar yang mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan siswa, termasuk siswa dengan disabilitas fisik, sensorik, maupun mental. Dalam konteks madrasah, konsep ini tidak hanya berkaitan dengan akses fisik, seperti bangunan yang ramah disabilitas tetapi juga mencakup kurikulum, metode pembelajaran, serta sikap dari seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan.

        Pendidikan inklusif adalah suatu sistem layanan pendidikan khusus yang mensyaratkan agar anak penyandang disabilitas dilayani dengan baik di sekolah atau madrasah terdekat dan masuk di kelas biasa bersama teman-teman seusianya. Untuk itu perlu adanya restrukturisasi di sekolah atau madrasah menjadi instansi yang mendukung pemenuhan kebutuhan khusus bagi anak penyandang disabilitas.

Prinsip Utama Madrasah Ramah Disabilitas 

1. Aksesibilitas

Madrasah harus menyediakan fasilitas yang mudah diakses oleh siswa dengan penyandang disabilitas. Ini termasuk ramp untuk kursi roda, toilet khusus, serta ruang kelas yang nyaman dan aman. Aksesibilitas juga mencakup penggunaan teknologi pembelajaran yang mendukung kebutuhan khusus, seperti perangkat pembaca layer atau alat bantu dengar.

2. Kurikulum yang Inklusif

Kurikulum yang digunakan juga harus fleksibel dan bisa disesuikan dengan kemampuan serta kebutuhan masing-masing siswa. Hal ini bisa mencakup pengajaran yang lebih visual, penggunaan alat bantu, atau pendekatan berbeda untuk siswa dengan penyandang disabilitas tertentu, misalnya tunarungu, tunanetra, atau disabilitas intelektual.

3. Pendidik yang Terlatih

Guru dan tenaga pendidik di madrasah perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani siswa dengan disabilitas. Pelatihan mengenai pendekatan inklusif, penggunaan alat bantu, dan strategi pengajaran yang sesuai agar madrasah dapat memberikan pendidikan yang berkualitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline