Lihat ke Halaman Asli

Budaya Pendidikan di Indonesia Perspektif Antropologi

Diperbarui: 26 Juni 2023   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Luasnya wilayah di Indonesia tentu menumbuhkan budaya yang berakeka ragam. Ras, suku, agama pun menjadi faktor keragaman budaya di Indonesia. 

Melahirkan budaya yang tak hanya satu melainkan ribuan budaya di Indonesia. Tak khayal apabila negara Indonesia menjadi negara yang kaya akan budaya. Hal tersebut dapat menjadi kekuatan dan tantangan bagi Indonesia sendiri. Memiliki ribuan budaya dari berbagai wilayah, etnis, suku, dan agama membuat Negara Indonesia harus mengerahkan tenaga untuk selalu melestarikan dan menjaga budayanya. 

Masuknya era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat mengancam kelestarian budaya di Indonesia. Pemuda pemudi disibukkan dengan kemajuan teknologi dan pikiran yang terpengaruh dengan budaya barat menyebabkan kebudayaan semakin tenggelam.

Menurut KBBI, budaya adalah pikiran; akal budi, serta sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah. Menurut Koentjaraningrat, budaya adalah segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah serta mengubah semesta alam. 

Sedangkan menurut Parsudi Suparlan, budaya adalah semua pengetahuan manusia yang dimanfaatkan untuk mengetahui dan memahami pengalaman serta lingkungan yang dialaminya. Edward Burnett Tylor mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan yang kompleks mencakup kepercayaan, pengetahuan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat, dan kemampuan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Pemerintah melakukan berbagai cara untuk mempertahankan budaya-budaya yang ada di Indonesia, pendidikan. Pendidikan dapat menjadi kunci untuk selalu mempertahankan budaya yang ada di Indonesia. Pendidikan dapat menumbuhkan rasa cinta dan keinginan untuk melestarikan budaya bagi pemuda pemudi di Indonesia. Bukan hanya bagi pemuda pemudi, namun Pendidikan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai perlunya mempertahankan budaya. Dimulai dengan  pendidikan masyarakat dapat memberi pemahaman mengenai arti kebudayaan sesungguhnya.

Dilihat dari pandangan antropologi, Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata "antrophos" berarti manusia, dan "logos" berarti ilmu. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Dalam kepustakaan antropologi pendidikan ditemukan beberapa konsep yang paling penting, yakni enculturation (pembudayaan/pewarisan), socialization (sosialisasi/pemasyarakatan), education (pendidikan), dan schooling (persekolahan).

Budaya memiliki subsistem terpenting, yaitu fokus, yaitu sekumpulan perilaku yang menyerap banyak waktu dan tenaga. Ketika budaya lebih terintegrasi, fokus memiliki kekuatan lebih besar atas pola perilaku dan fokus lebih saling berhubungan  dan  sebaliknya. 

Kebudayaan akan rusak  bahkan musnah jika perubahan yang terjadi terlalu dipaksakan, sehingga tidak sesuai dengan kondisi masyarakat tempat kebudayaan itu berkembang. Perubahan ini didorong oleh  integrasi yang tinggi dengan budaya. Jika budaya tidak terintegrasi, budaya mudah menyerap beberapa inovasi yang dapat menghancurkan budaya itu sendiri.

Salah satu landasan antropologi yang dapat diterapkan mengenai kebudayaan pendidikan di Indonesia adalah Model pembelajaran berbasis budaya lokal.Model pembelajaran ini diterapkan melalui muatan lokal. Materi disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing daerah di lingkungan sekolah. Sehingga siswa dapat mengenali potensi budayanya sendiri, mengembangkan budaya, menumbuhkan cinta tanah air, dan mempromosikan budaya lokal kepada daerah lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline