Lihat ke Halaman Asli

Mustaqim

Bismillah

Jenis Gula Manakah yang Lebih Baik dan Sehat?

Diperbarui: 20 September 2024   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: author

Di antara berbagai jenis gula yang beredar di pasaran, manakah gula yang paling baik dan sehat? Mengapa sih masyarakat kita sekarang mudah terkena penyakit, terutama diabetes? Bisa jadi, mereka terlampau banyak mengkonsumsi jenis gula yang kurang baik.

Kebutuhan pasokan gula di Indonesia dan dunia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Jenisnya pun semakin beragam, terutama yang familiar sekarang adalah gula palm dan gula tebu. Tentunya, masing-masing jenis gula ini memiliki kandungan gizi yang berbeda. Lantas, manakah yang terbaik?

Sunantyo dan Utami (1997) dalam artikel jurnalnya mengutip tabel data hasil penelitian dari Tan (1980) mengenai perbandingan nilai gizi gula merah dari berbagai jenis.

Sumber: Academia Suatu Upaya Peningkatan Kualitas Gula Merah Nabati Non Tebu

Dari tabel di tersebut, kita dapat mengerti bahwa kandungan nilai gizi gula merah lebih baik daripada gula pasir. Gula kelapa unggul memiliki nilai protein yang paling banyak dibandingkan jenis gula lainnya.

Maka tak heran, bila gula kelapa dipilih sebagai gula yang lebih baik daripada gula pasir. Selain memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah, gula kelapa juga memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dan rasa yang khas dan enak. Sama halnya dengan gula aren, dalam hal ini gula aren juga memiliki kesaman yang tidak jauh beda dengan gula kelapa.

Apa itu indeks glikemik? Indeks glikemik merupakan angka yang berada pada rentang nol sampai serratus (0-100), menunjukan seberapat cepat sebuah makanan berkarbohidrat diproses menjadi glukosa. Semakin tinggi angkanya, semakin cepat prosesnya, makan semakin cepat pula gula darah di dalam tubuh meningkat. Gula pasir biasa memiliki indeks glikemik kisaran di angka 68, sedangkan gula aren dan gula kelapa berkisar di angka 35 -- 40.

Sumber: Academia Suatu Upaya Peningkatan Kualitas Gula Merah Nabati Non Tebu

Dari berbagai jenis gula merah non tebu, ternyata didapatkankan pula bahwa kandungan gula kelapa semut memiliki kandungan sukrosa paling tinggi. Semakin kadar sukrosa, makan semakin baik kualitas gula dan semakin lama juga daya simpannya (Sunantyo dan Utami, 1997).

Singkatnya, dari beberapa perbandingan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa jenis yang lebih baik dari segi nutrisinya adalah gula kelapa dengan kandungan protein tertinggi dibandingkan jenis gula lainnya. Selain itu, gula kelapa semut juga memiliki kandungan sukrosa yang paling tinggi sehingga memiliki kualitas dan daya simpan yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline