Lihat ke Halaman Asli

Dana Jyota

Tokoh Masyarakat

Implementasi Catur Marga Saat Hari Raya Nyepi dan Ngembak Geni

Diperbarui: 29 Maret 2023   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Catur Marga adalah empat cara atau cara bagi umat Hindu untuk menghormati dan menuju ke Jalan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sumber ajaran catur marga terletak pada kitab suci Bhagawadgita, khususnya Trayodhyaya Karma Yoga Marga, yaitu sebagai suatu sistem yang mengandung ajaran yang membedakan ajaran Subha Karma (perbuatan baik) dengan Asubha Karma (perbuatan buruk) yang terbagi . menjadi tindakan tidak berbuat (akarma) dan wikarma (tindakan keliru).

Penerapan catur marga oleh umat Hindu sebenarnya sudah rutin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik umat Hindu yang tinggal di Bali maupun umat Hindu yang tinggal di luar Bali. Ada banyak cara dan sarana yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut. Menurut ajaran catur marga, penggunaannya disesuaikan dengan kondisi atau tradisi setempat, Sima, Adat, Drsta atau lebih dikenal di Bali yaitu desa Kala Patra atau desa Mawa Cara. Esensi dan aplikasi Catur Marga adalah memberdayakan keberadaan dan kehidupan umat manusia di alam semesta ini.

khususnya untuk mewujudkan pencerahan dan keyakinan atau iman (sraddha) dan pengabdian (bhakti) kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk memperkuat . Dengan memahami dan menerapkan ajaran marga, diharapkan semua umat Hindu dapat menjadi umat Hindu yang cakap, bertanggung jawab, setia, dan bertaqwa, memiliki jati diri yang luhur, serta menjadi umat yang patut diteladani oleh umat lainnya. Orang yang berintegritas tinggi terhadap kehidupan baik jasmani maupun rohani serta keinginan mulia lainnya untuk mencapai kedamaian, keharmonisan, ketenangan, kemakmuran, kebahagiaan dll.

Dengan penerapan dan ajaran catur marga, diharapkan kehidupan umat Hindu dan seluruh umat manusia menjadi mantap dalam pengabdian Sraddha dan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dapat diselaraskan dengan kehidupan nyata dengan sesama manusia. ciptaan Tuhan. , dan lingkungan yang damai dan harmonis untuk kehidupan satu sama lain.

Berikut ini adalah bagian dari catur marga :

1. Bhakti Marga Yoga

Bhakti Marga Yoga merupakan gabungan dari kata Bhakti Marga dan Bhakti Yoga. Kata bhakti sendiri berarti menyalurkan, mencurahkan, mempersembahkan, cinta yang tulus dan luhur kepada Tuhan. Kata Marga sendiri berbentuk gerakan atau tindakan. Yoga sendiri artinya berusaha menyatu dengan Tuhan, oleh karena itu Bhakti Marga Yoga adalah jalan menuju Tuhan dengan cara menunjukkan Bhakti. Pada saat Nyep kita dapat melaksanakan ajaran Bhakti Marga Yoga dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Jalankan Puja Tri sandya yaitu pada pukul 06:00 pagi, 12:00 siang dan 18:00 sore

b.  Mempersembahkan persembahan Saiban atau Ngejot atau Yajnasesa

Hal ini kami lakukan sebagai ungkapan rasa syukur kami atas nikmat yang dilimpahkan Sang Hyang Widhi kepada umat.

c.  Dipersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala manifestasi-Nya, dipersembahkan kepada para leluhur, dipersembahkan kepada para pahlawan militer bangsa melalui persembahyangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline