Lihat ke Halaman Asli

Igoendonesia

TERVERIFIKASI

Catatan Seorang Petualang

Jabal Tsur, Laba-Laba, Merpati dan Hijrahnya Rasul

Diperbarui: 25 Mei 2024   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku dengan Latar Belakang Jabal Tsur (Dok. Pribadi)

Saat baru memulai perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW sempat bersembunyi di sebuah gua yang bernama Tsur selama 3 hari untuk menghindari kejaran dari kaum kafir Quraisy. Ghar atau Gua Tsur terletak di puncak gunung yang bernama sama, yaitu, Jabal Tsur, yang berarti 'Banteng'.

Gunung setinggi 1.405 m itu terletak cukup jauh, sekitar 7 KM, dari Kota Mekkah itu cukup terjal dan dipenuhi bebatuan. Gua yang menjadi tempat sembunyi nabi bersama sahabatnya Abu Bakar itu tergolong 'mini', dimensinya tinggi sekitar 1,25 m, panjang dan lebar kurang lebih 3,5 m dengan bentuk seperti wajan yang ditelungkupkan.

Gua Tsur (Dok. Syamil Qur'an)

Muthowif kami, Ustadz Edo menceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad dan Abu Bakar sampai di Gua Tsur, Abu Bakar lebih dulu masuk ke dalam gua untuk bersih-bersih dan menutup lubang-lubang agar tak ada binatang berbisa masuk. Setelah kelar, Nabi Muhammad baru nabi masuk ke dalam gua.

Rasulullah lantas beristirahat dan terlelap karena kelelahan. Abu Bakar yang tidak tega melihat beliau tidur tanpa alas, diraihnya pelan kepala Nabi Muhammad dan digeser ke atas pangkuannya. Saat itu, ada ular berbisa yang berhasil masuk gua dan menggigit kaki Abu Bakar. Diceritakan, Abu Bakar tidak tega menarik kaki yang menjadi alas tidur Nabi sehingga Ia harus menahan sakit yang amat sangat. Abu Bakar sampai meneteskan air mata dan mengenai wajah nabi sehingga beliau terbangun.

Nabi melihat sahabatnya menangis segera bertanya dan ternyata karena kaki Abu Bakar dipatuk ular. Rasul sangat trenyuh dan tersentuh hatinya sebab sahabatnya itu rela menahan sakit akibat tak tega membangunkannya. Demi mendengar hal itu, Nabi berdoa kepada Allah agar menjadikan Abu Bakar sederajat dengannya pada hari kiamat nanti.

Kemudian, Rasulullah memeriksa kaki Abu Bakar dan mengusapnya  sambil mengucapkan bismillah dan menggunakan air liur saat mengusap luka tersebut. Atas izin Allah, kaki Abu Bakar berangsur membaik.

Jabal Tsur yang Terjal (Dok. Pribadi)

Ustadz Edo menambahkan saat Nabi dan Abu Bakar bersembunyi, mereka dibantu oleh sepasang anak Abu Bakar, Abdullah dan Asma serta Amir bin Fuhairah pembantunya. Abdullah pulang - pergi ke Gua Tsur dengan membawa berbagai berita perkembangan terbaru dari Mekkah, sementara Asma bertugas menyiapkan makan. Kemudian, Amir bin Fuhairah bertugas menggembala kambing sampai di sekitar gua dan menggiring kambing-kambing tersebut ke Mekkah bolak-balik untuk menghilangkan jejak Abdullah dan Asma.

Meski demikian, jejak mereka di Gua Tsur terendus juga oleh pasukan pengejar Quraisy, bahkan sampai ke area di sekitar mulut gua. Namun, Allah SWT menyelamatkan mereka berdua dengan adanya kawanan Laba-laba dan Burung Merpati yang bersarang di sekitar gua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline