[caption id="attachment_324499" align="aligncenter" width="300" caption="Kunti Membuang Anaknya di Sungai (foto : www.starplus.in)"][/caption]
Pada suatu hari, ditengah terik Sang Surya, seorang putri jelita tengah duduk bersimpuh di tepian sungai. Berada diantara bebatuan, Sang Putri rupanya tengah dilanda kesedihan mendalam. Air mata bercucuran bak arus sungai yang mengalir deras, membasahi wajahnya yang rupawan.
Ada bayi merah yang juga tengah menangis ada dipangkuannya, meski dengan alasan yang berbeda. Tangis ibu muda itu seolah berkolaborasi dengan tangis anaknya yang baru dilahirkanya, untuk menyaingi suara dari gemuruh air sungai.
Sang Putri kemudian menyeka air matanya. Ia mencoba untuk tegar dan menahan isak tangis yang menyesakan dadanya. Jabang bayi itu perlahan dimasukan ke sebuah keranjang. Ia kembali memandangi wajah anak lelakinya yang baru lahir itu dengan kesedihan yang mendalam.
Anaknya masih menangis dan semakin lama tangisnya semakin keras. Bayi laki-laki tampan itu sepertinya ingin seluruh dunia tahu kehadiranya.
Sang putri pun kebingungan, Ia kemudian menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur untuk menenangkan anaknya. Lagu yang dinyanyikannya dengan penuh perasaan dan kesedihan, diiringi orkestra sungai.
Surya Dev So GayeSurya dev so gaye, chhaya andhera
Mentari telah tidur, hadirlah kegelapan
Chup-chaap yeh gagan so gayi hai dhara
Diam-diam langit tertidur, bumi juga tertidur
Tu bhi so jaa, laal mere