Lihat ke Halaman Asli

Dampak Negatif Pembullyan Terhadap Siswa di Sekolah

Diperbarui: 24 Januari 2025   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bullying masih sering terjadi di sekolah meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegahnya. Beberapa faktor yang menjadi penyebab utama adalah kurangnya perhatian dari keluarga, pengaruh negatif dari teman sebaya, dan dampak media sosial yang memuat konten agresif. Lingkungan sekolah yang kurang mendukung, seperti lemahnya pengawasan guru, juga turut memperparah situasi. Akibatnya, bullying menjadi masalah serius yang membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak.

Dampak pertama yang dirasakan korban bullying adalah dampak fisik. Siswa yang menjadi korban sering mengalami cedera, seperti memar atau luka akibat kekerasan fisik. Selain itu, mereka juga dapat menderita masalah kesehatan seperti sakit kepala, sakit perut, atau ketegangan otot akibat stres yang berkepanjangan. Kondisi fisik yang buruk ini tentunya mengganggu keseharian siswa dan menghambat proses belajar mereka.

Secara psikologis, bullying memiliki dampak yang lebih mendalam. Korban sering merasa takut, cemas, bahkan depresi akibat perlakuan yang mereka alami. Rasa rendah diri dan kehilangan kepercayaan diri juga menjadi efek jangka panjang yang sulit diatasi. Dalam beberapa kasus, korban bisa mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD), yang mempengaruhi kesehatan mental mereka di kemudian hari.

Bullying juga berdampak buruk pada prestasi akademik siswa. Ketakutan dan rasa tidak aman membuat korban sulit berkonsentrasi dalam belajar. Penurunan motivasi belajar dan nilai akademik menjadi hal yang umum terjadi. Selain itu, korban sering kali bolos sekolah karena tidak tahan dengan situasi yang mereka hadapi, yang pada akhirnya memengaruhi pencapaian pendidikan mereka.

Dampak sosial dari bullying juga tidak kalah serius. Korban cenderung menarik diri dari pergaulan dan merasa kesepian. Mereka kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan teman-teman atau orang di sekitar mereka. Akibatnya, kemampuan sosial mereka terganggu, yang dapat berdampak hingga ke kehidupan dewasa. Pelaku bullying sendiri juga bisa menghadapi dampak sosial berupa label negatif dari masyarakat.

Sebagai kesimpulan, bullying memberikan dampak negatif yang luas, mencakup aspek fisik, psikologis, akademik, dan sosial. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini untuk mengajarkan nilai empati dan toleransi. Selain itu, sekolah perlu menyediakan layanan konseling dan meningkatkan pengawasan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kasus bullying dapat diminimalkan sehingga tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa.

Daftar Referensi:

DP3AP2KB Provinsi NTB. (2023, November 30). 6 dampak bullying bagi korban & pelaku yang perlu diwaspadai. DP3AP2KB Provinsi NTB. https://dp3ap2kb.ntbprov.go.id/2023/11/30/6-dampak-bullying-bagi-korban-pelaku-yang-perlu-diwaspadai

Pemerintah Kabupaten Cilacap. (n.d.). Perilaku bullying: Faktor, jenis, dan dampaknya. Pemerintah Kabupaten Cilacap. https://cilacapkab.go.id/v3/perilaku-bullying-faktor-jenis-dan-dampaknya

Hello Sehat. (2023). Dampak bullying terhadap kesehatan mental remaja. Hello Sehat. https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/dampak-bullying

Kementerian Agama Provinsi Bali. (n.d.). Stop bullying: Dampak negatif bullying dan cara mengatasinya pada siswa dan pekerja kantor. Kementerian Agama Provinsi Bali. https://bali.kemenag.go.id/jembrana/berita/52144/stop-bullying-dampak-negatif-bullying-dan-cara-mengatasinya-pada-siswa-dan-pekerja-kantor

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline