Tepat 10 tahun lalu, ada kecelakaan hebat yang mengakibatkan meninggalnya ayah dari anak bernama Kevin. Waktu kecelakaan itu Kevin masih berusia 9 tahun, pada waktu itu ia menyaksikan sendiri ayahnya meninggal karena menyelamatkan anak kecil dari sebuah kecelakaan. Kevin yang saat itu masih kecil bingung dengan ayahnya karena ia rela mengorbankan nyawa bahkan demi orang yang tidak ia kenal
"Kenapa Ayah??"
Begitulah pikirnya. Kini, pertanyaan itu masih terngiang di kepalanya. Kini ia hidup bersama ibunya di sebuah apartemen bersama ibunya. Kini Kevin menjadi tulang punggung keluarga dan ia berkerja sebagai satpam di sebuah komplek perumahan di kotanya. Meski gaji dari pekerjaan satpam cukup sedikit ia juga bekerja sebagai guru les privat pada akhir pekan sehingga gaji yang ia terima dapat menghidupi dirinya dan ibunya.
Suatu hari ibunya jatuh pingsan, Kevin pun bergegas membawa ibunya ke rumah sakit. Saat di rumah sakit dokter mendiagnosis ibu Kevin menderita kanker payudara stadium 3 dan diperkirakan hanya akan bertahan kurang lebih selama 5 tahun. Begitu mendengar kata dokter, Kevin pun terpukul sangat dalam mengingat hanya ibunya yang saat ini ia miliki. Dalam keterpurukannya ini ia memutuskan untuk merenung di gang dekat rumah sakit.
Ia merenung dan meratapi nasibnya selama berjam-jam hingga tengah malam. Saat menyadari sudah tengah malam Kevin pun bergegas untuk menuju ke kamar ibunya untuk menemani ibunya. Saat akan keluar gang Ia melihat seorang wanita akan dibawa oleh beberapa pria kedalam gang.
Meski wanita itu sudah menolak Ia tetap diseret untuk masuk kedalam gang. Kevin yang melihat itu seketika ingin menghiraukannya mengingat banyaknya hal buruk yang menimpanya. Tapi, ia tiba-tiba teringat ayahnya yang mati hanya karena menolong orang lain, dan tanpa alasan yang lebih jelas tubuh Kevin seketika bergerak dan menghajar tiga orang pria yang mengganggunya. Kevin pun segera mengamankan para pria itu dan menyerahkannya pada petugas keamanan yang berjaga. Setelah itu ia ingin langsung menuju ke tempat ibunya, namun gadis yang baru saja ia tolong berterimakasih
"Terimakasih sudah menolongku"
ucapnya Sambil meminta nomor telepon Kevin. Kevin pun dengan segera memberikan kartu namanya padanya dan segera meninggalkan gadis itu dan bergegas menuju tempat ibunya. Dalam perjalanan ke ruang ibunya, Kevin pun menyadari makna dari apa yang ayahnya lakukan di hari itu, dalam hatinya ia berkata
"Jadi begitu maksudmu ya Yah"
sambil merenungkan hal yang telah ia lakukan hari ini.
Beberapa hari setelah kejadian itu Kevin mendapatkan telepon dari gadis waktu itu dan meminta untuk bertemu dengan Kevin. Kevin pun yang saat itu tidak memiliki kegiatan lain pun menerima ajakan itu dan Kevin pun bergegas menuju cafe yang dijanjikan. Disana ia bertemu dengan gadis waktu itu dan seorang pria yang ternyata adalah ayahnya. Gadis itu memperkenalkan diri sebagai Grace dan Grace juga memperkenalkan ayahnya pada Kevin. Kevin pun mendapat banyak ucapan terimakasih dari ayah Grace karena kejadian waktu itu. Pada saat itulah mereka mulai berbincang-bincang dan berbasa-basi, dan pada saat itu juga secara perlahan Kevin pun mulai membuka masalah pribadinya mengenai ibunya yang sedang sakit.
Mendengar hal itu pun ayah Grace memberikan penawaran
"Kalau begitu kenapa kau mencoba menjadi atlet bela diri?"