Lihat ke Halaman Asli

Ignatius Dimas

profesi: anak sulung dari kedua orang tua saya

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Seminari Mertoyudan

Diperbarui: 5 September 2022   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun pelajaran tahun ini, yaitu tahun pelajaran 2022-2023 di Seminari Mertoyudan sudah mengadakan Kurikulum Merdeka yang di gagas oleh Menteri Pendidikan Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Kurikulum Merdeka menyediakan wajah baru bagi Seminari  Mertoyudan, karena memiliki model pengajaran dengan model  baru yang dikenal sebagai P5. Menurut yang dilansir di Tribun Sumsel oleh penulis pada Sabtu (3/9/2022) bahwa P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. P5 sendiri dilaksanakan di Seminari karena kelas 10 di Seminari sudah menggunakan Kurikulum Merdeka, melainkan untuk anak-anak kelas 11 dan 12 menggunakan Kurikulum K13. Teman-teman kelas 10 yang tidak belajar di kelas, melainkan melaksanakan P5 di aula merupakan fenomena baru bagi teman-teman kelas 11 dan 12. Saat ditanya juga, teman-teman kelas 10 oleh kelas 11 dan 12 hanya menjawab  "sedang melaksanakan P5". P5 yang dimulai pada tanggal 20-Agustus-2022 hingga tanggal 6-September-2022 ini merupakan waktu yang lama untuk melakukan kegiatan diluar kelas bagi kelas 11 dan 12. Pada tanggal 20 Agustus teman-teman kelas 10 diberi pengarahan oleh pengajar dan dibagi beberapa kelompok yang didampingi oleh guru dan staff Seminari Mertoyudan. Sejauh yang penulis tahu kelompok-kelompok ini diberi nama sesuai dengan masalah-masalah yang muncul di komunitas Seminari Mertoyudan seperti kelompok tidur, etika makan, gestur tangan dll. Dan kelompok-kelompok ini melakukan proyek yang sesuai dengan kelompok mereka seperti contoh, kelompok etika makan mengundang pembicara ahli dari luar hanya untuk membahas etika makan dan sampai pelaksanaan etika makan di Seminari Mertoyudan. Dengan adanya fenomena P5 ini merupakan bukti nyata bahwa di kurikulum ini siswa diajak untuk menjadi pribadi yang sesuai dengan profil Pancasila. Dan harapannya P5 ini tidak hanya sebuah acara atau event yang dilaksanakan sebagai angin lalu dan tidak ada kontinuitas di teman-teman kelas 10, tetapi dihayati dan dilaksanakan sepanjang menjadi murid Kurikulum Merdeka.

sumber: https://sumsel.tribunnews.com/2022/07/22/pengertian-p5-kurikulum-merdeka-tujuan-manfaa-hingga-jenjang-sdsmpsma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline