Lihat ke Halaman Asli

ignacio himawan

ilmu terapan untuk keseharian

Hari AIDS: Momen untuk Merenung Soal Kesehatan Manusia

Diperbarui: 4 Desember 2016   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siapapun yang pernah kehilangan orang dekat karena penyakit akan setuju bahwa seharusnya semua penyakit harus lenyap dari muka bumi. Tentu saja kita semua mengharap agar semua anggota keluarga dapat hidup berumur panjang...

Sejak tahun 1980-an AIDS adalah penyakit yang secara publik dianggap sangat menyeramkan. Bahkan kasus Ebola di Afrika Barat di tahun 2014 yang menelan korban jauh lebih banyak daripada AIDS per harinya tidak dapat menghilangkan pamor AIDS sebagai penyakit yang paling menakutkan. Apalagi virus Zika yang "sekedar" menimbulkan microcephaly... Banyak penyakit yang memberi impak besar ke individual, keluarga dan masyarakat di sekitar penderita, namun AIDS tetap dianggap sebagai momok terbesar.

Yang menarik, tema hari Aids tahun 2016 adalah pencegahan penyakit AIDS. Dalam rangka ini Tim Cook, CEO Apple, dalam wawancara dengan media menekankan kalau sistem kesehatan dunia dalam mencegah penularan penyakit, terutama AIDS, memang masih kurang memadai. Apple sendiri rupanya sudah menjadi salah satu supporter utama Global Fund -- dana internasional untuk memerangi AIDS. Dalam ranga hari AIDS tahun ini Apple menjanjikan sebagain keuntungan penjualan produknya akan di salurkan ke Global Fund secara langsung.... 

Bagi para pecinta Apple, ini adalah bukti ketulusan perusahan tersebut dalam menganagi CSR -- Corporate Social Responsibility. Bagi para pembencinya, mungkin hal ini dianggap sebagai sekedar pencitraan ataupun agenda pribadi Tim Cook sebagai aktivis LGBT. Mungkin seharusnya kita tidak perlu memperdebatkan yang mana motivasi Apple sebenarnya karenan apapun itu dana untuk memernagi AIDS mendapatkan tambahan yang cukup besar.

***

Penanggulangan penyakit untuk memperbaiki taraf kesehatan manusia memanglah tujuan mulia. Bahkan, salah satu tema kurikulum pelajaran sejarah GCSE (Ujian Nasional setara dengan SMA Indonesia) adalah "Medicine through time" dimana perkembangan kesehatan masyarakat sejak abad pertengahan hingga Abad ke 21 mendapat perhatian penting. Namun secara filosofis, layak untuk direnungkan apakah hal ini memang memberikan kontribusi positif ?

***

Filosofi adalah cikal bakal dunia sains modern. (Oleh karena itu, gelar jenjang S3 umumnya disebut PhD -- Philosophy Doctor). Namun bentuk filosofi yang paling dasar tidak terlepas daripada hakekat kemanusiaan dan ke-Tuhanan derta hubungan transendental keduanya. Di sini pertanyaan yang timbul adalah apakah ilmu kesehetan termasuk bentuk keangkuhan manusia untuk meniadakan Tuhan ? Mungkin kita semua tidak pernah berkeinginan untuk bermain menjadi tuhan, namun kenyataanya ilmu kesehatan masayarakat saja yang sekedar bertumpu pada kondisi linkungan hidup yang lebih sehat sudah memperpanjang usia manusia. Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia, harapan usia hidup saat ini adalah diatas 70 tahuna. Kalau kita kembali ke dekade 50-an dna 60-an usia ini hanya berkisar 60-an. Mengingat akses ke dunia pengobatan masih sangat mahal di Indonesia, maka kontribusi terbesar bagi pertambahan harapan usia hidup datang dari sektor perbaikan kesehatan masyarakat.

Ketika usia harapan hidup makin panjang, bagaimana dengan kemampuan negara/masyarakat untuk menunjang penduduk usia tua yang sudah tidak produktif ? Di banyak negara maju dengan sistem jaringan sosial formal, banyak data menunjukan bahwa merawat penduduk usia tua adalah pengeluaran negara terbesar kedua atau ketiga. Di Indonesia data ini lebih sulit didapat karena perawatan manula menjadi tanggungan kelauraga masing-masing. Apabila usia harapan hidup menjadi lebih panjang dana angka kelahiran tinggi, maka akan terjadi pertambahan penduduk yang membawa impak negatif bagi bumi ... Hal ini membawa ke renungan berikut : lingkungan hidup.

***

Terlepas dari permasalahan pertambahan penduduk, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat seringkali memiliki relasi yang bertolak belakang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline