Lihat ke Halaman Asli

Ignatius HasudunganSihotang

Sharing is caring.

Mahasiswa Universitas Diponegoro Terangi Jalanan dengan Tenaga Surya

Diperbarui: 11 Februari 2021   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Kelurahan Bulusan,Kota Semarang ( Sabtu, 6/2/2021 ) --Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan lain-lain.

Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas. 

Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dispersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.

Energi merupakan kebutuhan mendasar yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, strategi penyediaan serta distribusinya menjadi hal yang penting. Kebutuhan energi akan terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk, dan sumber energi yang digunakan jumlahnya terbatas sehingga perlu dicari dan mulai digunakan energi alternatif yang lebih berkelanjutan.

Dalam rangka mencapai tujuan untuk menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua lapisan masyarakat pada tahun 2030, ditetapkan 5 target yang diukur melalui 6 indikator. 

Target-targetnya meliputi akses universal layanan energi yang terjangkau, andal dan modern, meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi global dan melakukan perbaikan efisiensi energi di tingkat global.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Akan tetapi pengetahuan dari energi terbarukan ini sendiri masih belum banyak diketahui masyarakat. Maka dari itu kami mahasiswa universitas diponegoro yang beranggotakan 8 orang membuat lampu penerang jalan yang menggunakan tenaga surya. Dengah hanya bermodal tidak sampai Rp 100.000,00 perangkat penerangan jalan dengan sumber energi tenaga surya sudah dapat dibuat.

Diawali dengan diskusi dengan ketua RT 01/ RW 03 Kelurahan Bulusan untuk membahas program kerja kami dan juga lokasi penempatan yang strategis untuk lampu panel surya ini. Setelah itu dilanjutkan dengan adanya pembagian jobdesc dan pembelian alat dan bahan untuk perangkat penerangan tersebut. 

Proses perakitan dilakukan dengan mengkombinasikan modul surya dengan SCC (Solar Charge Controller) lalu dihubungkan dengan aki untuk sumber daya cadangannya. Lampu penerangan ini siap menerangi bagian RT 01 yang masih belum mendapatkan penerangan memadai. Setelah itu pada saat penyerahan alat kami juga melakukan edukasi terkait penggunaan alat dan perawatannya. 

Kami juga mengedukasi penduduk setempat dengan pengetahuan adanya energi terbarukan dan apa saja jenisnya, secara khusus yaitu panel surya.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Foto: Dokumentasi Pribadi

Harapannya dengan adanya program kerja ini, ketertarikan masyarakat terhadap energi terbarukan dan juga usaha kami untuk menerangi jalan yang belum ada lampu bisa menjadi bermanfaat baik untuk kami sebagai mahasiswa dan juga untuk masyarakat.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline