Saya adalah orang yang banyak hobi, walaupun dari sekian banyak hobi itu belum satupun yang sampai pada tingkat menjadi ahli apalagi tingkat maestro. Berkebun merupakan hobi favorit. Hasilnya, pekarangan jadi penuh pepohonan. Ada pohon buah-buahan dan pohon-pohon bunga. Berbagai jenis keladi dan anturium juga ada untuk mengikuti trend. Beberapa tanaman ditanam dalam pot dan polybag. Berbagai jenis bonsai juga ada. Paling banyak bonsai bougenville Singapura yang lagi digemari juga. Suatu ketika sahabat yang berkunjung berkomentar,"Waah seperti dagang bunga". Saya penyuka tanaman, dan senang sekali berbagi dengan teman-teman dengan memberi mereka bibit tanaman.
Main gitar dan nyanyi juga merupakan hobi saya. Musik dan lagu dapat menjadi sarana mencurahkan perasaan hati. Sarana mencurahkan perasaan hati yang lain adalah melukis. Pernah punya pengalaman pameran bersama dan dimuat di koran gara-gara hobi melukis ini.
Pada masa pandemi ini saya menemukan hobi baru. Lebah menjadi primadona karena madu begitu populer sebagai minuman yang mampu meningkatkan imunitas tubuh. Tentu hal ini sejalan dengan keadaan masa pandemi agar kita selalu menjaga tubuh tetap sehat. Saya antusias sekali menekuni hobi ini. Kotak-kotak lebah saya buat dari kayu-kayu bekas yang ada. Katanya lebah suka dengan kotak yang dibuat dari kayu-kayu yang sudah lama. Tutorial yang ada saya ikuti. Kotak-kotak lebah saya gantung di pohon, di tembok, ada juga yang saya taruh di tempat khusus rumah kecil untuk lebah yang terbuat dari bambu.
Setelah lama menunggu belum juga ada tanda-tanda ada lebah yang bersarang di kotak. Saya coba menaruh gula di kotak yang katanya mampu menarik lebah untuk datang. Setelah sekitar tiga bulan berlalu saya coba mengecek kotak-kotak lebah tersebut. Waduh, ternyata yang bersarang dan beranak pinak malah semut hitam yang banyak banget.
Gagal Jalani Hobi.
Kotak-kotak yang penuh semut hitam saya buang begitu saja di bawah pohon mahoni. Sekitar sebulan berlalu saya lewat dekat kotak lebah yang sudah saya buang terdahulu. Ada lebah ternyata ke luar masuk kotak. Waah saya antusias sekali. Ternyata salah satu kotak ditempati sekumpulan lebah madu. Padahal yang saya harapkan lebah klanceng. Tapi nggak kenapa ini lebih bagus pikir saya. Saya pindahkan kotak lebah ini ke tempat yang lebih aman agar tidak kehujanan. Selanjutnya saya masih penasaran juga dengan lebah klanceng. Saya beli bibit lebah secara online seharga Rp. 150.000 rupiah. Saya juga memesan kotak lebah klanceng lima buah. Akhirnya datanglah sekotak bibit lebah klanceng dari luar daerah. Kotak ini dibungkus plastik sangat rapat. Penuh harap dan penasaran saya buka pelan-pelan. Ternyata tak satupun lebah klanceng yang ada masih hidup.
Gagal Jalani Hobi.
Saya tanya pada sahabat yang biasa memesan bibit klanceng lewat online tentang permasalahan tersebut. Saya mendapatkan jawaban yang memunculkan harapan. Dijelaskan bahwa telur-telur lebah klanceng itu akan menetas menjadi lebah klanceng muda. Saya tunggu sekitar satu minggu. Tak satupun telur lebah klanceng yang banyak itu menetas.
Gagal Jalani Hobi.
Saya masih punya harapan dengan lebah madu yang saya miliki. Saya cek kotak lebah tersebut. Ternyata tak satupun lebah yang tertinggal di kotak itu. Mereka telah pergi. Tinggal kotak-kotak kosong sebagai pengingat untuk orang yang...
Gagal Jalani Hobi.