Lihat ke Halaman Asli

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran TGT pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas XA SMAN 1 Toili Barat

Diperbarui: 6 Desember 2023   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan pengalaman meliputi perubahan kemampuan berpikir, bertindak dan perasaan. Proses belajar melibatkan berbagai aktivitas baik fisik, mental maupun perasaan yang juga melibatkan berbagai komponen yang secara langsung maupun tidak langsung ikut mempengaruhi proses dan hasil belajar. Pembelajaran juga bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Anonim, 2019 )

Biologi sebagai rumpun sains, mempunyai karakteristik khusus dalam objek serta permasalahannya. Objek Biologi adalah makhluk hidup dan permasalahannya adalah fenomena kehidupan yang terjadi pada objek tersebut. Fenomena kehidupan meliputi fenomena struktural dan fungsional. Secara alami sains dibangun dari pola fikir deduktif. Walaupun demikian perkembangan ilmu yang paling mendalam dan meluas dapat menggunakan pola fikir deduktif, sehingga antara deduktif dan induktif dapat merupakan proses yang tidak berujung pangkal namun terjadi perkembangan pada setiap putaran (Sudjoko,2000).

Proses pembelajaran biologi sebagai suatu sistem, pada prinsipnya merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan antara komponen-komponen raw input (peserta didik), instrumental input (masukan instrumental), environment input (masukan lingkungan) dan out put (hasil keluaran). Keempat komponen tersebut mewujudkan sistem pembelajaran biologi dengan prosesnya berada di pusatnya. Komponen masukan instrumental yang berupa kurikulum, guru, sumber belajar, media, metode, sarana dan prasarana pembelajaran, sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran biologi. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat menentukan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Permasalahannya, proses pembelajaran biologi yang selama ini terjadi masih banyak yang menggunakan teacher center dimana siswa hanya menerima informasi pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Potensi dan minat siswa dalam pembelajaran kurang mendapatkan perhatian. Kondisi ini menyebabkan pembelajaran biologi yang terjadi cenderung hanya bersifat hafalan, kurang menyentuh konsep dan hakekat pembelajaran biologi sesungguhnya. Akhirnya para siswa menjadi kurang berminat dan cenderung kurang aktif selama proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran tidak berlangsung secara efektif dan efisien.

Permasalahan diatas juga terjadi pada pembelajaran biologi di kelas XA SMAN 1 Toili Barat. Kondisi pembelajaran yang kurang aktif ini akhirnya mempengaruhi hasil belajar siswa seperti yang terlihat pada nilai ulangan harian siswa kelas XA SMAN 1 Toili Barat pada materi pembelajaran keanekaragaman hayati bahwa siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal adalah 38.70 % dari 30 siswa dimana nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan sekolah adalah 73 sedangkan yang belum mencapai ketuntasan minimal adalah sebesar 61,29 %.

Mengingat bahwa siswa merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan, perlu diupayakan adanya pembenahan terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan optimalisasi prestasi belajar siswa. Dengan memperhatikan hal tersebut, seorang guru dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang bervariasi dan lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga dapat mengaktifkan siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran biologi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT).

Model Pemnbelajaran Team Game Tournament (TGT) ini merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa terlibat aktif dalam suatu kelompok yang menyenangkan seperti permainan dan mengasah hasil kelompok dengan turnamen. Materi yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah keanekaragaman hayati yang meliputi keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem, persebaran flora dan fauna di Indonesia, manfaat dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati, pengelompokkan makhluk hidup dan ekosistem . Penerapan model pembelajaran TGT ini pada materi keanekaragaman hayati  diharapkan siswa akan belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga hasil belajar akan meningkat serta memenuhi standar ketuntasan minimal yang ditentukan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline