Lihat ke Halaman Asli

Sekolah Formal atau Homeschooling?

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14239885951997727058

[caption id="attachment_397140" align="aligncenter" width="300" caption="Yoanes Bermancs Ade.M - Murid Homeschooling"][/caption]


Homeschooling (HS) sendiri adalah model alternatif belajar selain di sekolah. Tak ada sebuah definisi tunggal mengenai homeschooling. Selain Homeschooling, ada istilah “home education”, atau “home-based learning” yang digunakan untuk maksud yang kurang lebih sama. Dalam bahasa Indonesia, ada yang menggunakan istilah “sekolah rumah”. Ada juga orangtua yang secara pribadi lebih suka mengartikan Homeschooling dengan istilah “sekolah mandiri”. Tapi nama bukanlah sebuah isu. Disebut apapun, yang terpenting adalah esensinya.

Hampir semua warga Indonesia menempuh pendidikan formal, baik menggunakan biaya yang dimiliki maupun menggunakan jalur beasiswa. Pendidikan formal di Indonesia dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Dalam pembelajaran di sekolah memang memiliki banyak peraturan yang harus ditaati oleh siswanya mulai dari pemakaian seragam sesuai jadwal, menaati peraturan sekolah, mengikuti jadwal pembelajaraan dari awal sampai akhir dan banyak peraturan lainnya.

Keberadaan Homeschooling di Indonesia diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat 10 berbunyi “Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara sendiri”.

Di Indonesia, jalur Homeschooling jarang diminati, dikarenakan beberapa masyarakat Indonesia menganggap Homeschooling hanya untuk orang yang mempunyai biaya lebih dan membosakan. Menurut Novia Nurdwijayanti mahasiswi semester 2 STIE Widya Wiwaha Yogyakarta “Aku lebih memilih sekolah formal, karena selain dapat ilmu, siswanya juga bisa bersosialisasi dengan lingkungannya, sedangkan Homeschooling itu sendiri kurang bisa bersosialisasi dan kurang peka sama lingkungan sekitar”.

Lain halnya dengan Yoanes Bermancs Ade.M siswa kelas 3 SMA yang menempuh jalur Homeschooling di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Bhakti Indonesia. “Bagiku Homeschooling merupakan pembelajaran yang menyenangkan karena belajarnya bisa milih jadwal sendiri, gurunya nurut murid, PR nya sedikit, sekolah juga seminggu sekali” ungkapnya.

Saat ditanya mengenai biaya ia menjelaskan “Untuk masalah biaya ngga mahal-mahal banget sih kan sesuai dengan apa yang kita inginkan, lagian enak Homeschooling bisa ambil mata pelajaran UN yang diinginkan dan Homeschooling ku udah ada kerjasama sama dengan sekolah formal untuk ngeluarin ijasah resmi” ungkap siswa berkacamata itu. (I)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline