Lihat ke Halaman Asli

May Day; Bekerja.. Bekerja.. Bekerja //Sejahtera.. Sejahtera.. Sejahtera...

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

kemarin malam, bunyi handphone berdering. seorang teman yg masih berstatus mahasiswa mem-broadcast pesan yg isinya tentang hari buruh sedunia. memang sudah jadi tradisi setiap 1 mei, kaum buruh serta mahasiswa akan tumpah ruah di jalan untuk merayakan may day. bukan hanya di indonesia, buruh di negara lain pun akan ikut berpartisipasi merayakannya.

isi dari bm tersebut tentang undangan/ajakan turut serta turun ke jalan merayakan may day. entah karena status saya kini sebagai buruh atau hanya sekedar undangan basa-basi sebagai mantan mahasiswa. tapi, apapun itu, undangan tsb tidak mungkin untuk saya ikuti. pertama karena tempatnya di makassar, yg notabeneya sangat jauh dari tempat saya saat ini. dan kedua butuh cost yang lumayan buat transport kesana.

teringat sewaktu masih mahasiswa dulu yang sering ikut serta meramaikan may day. walaupun sekedar aksi ikut-ikutan, tapi aksi itu merupakan sebuah proses pembelajaran dimana gerakan mahasiswa senantiasa ada di setiap ruang kehidupan masyarakat. bukan hanya menyangkut tentang nasib mahasiswa, tapi juga golongan/lapisan masyarakat lainnya. sempat juga berpikir, jangan-jangan mahasiswa turun kejalan merayakan may day karena mereka-merekalah calon buruh di negeri ini, dimana perjuangan untuk mensejahterakan buruh sangat berliku-liku. jika kesejahteraan buruh masih tidak jelas nasibnya, bisa jadi pasca dunia kampus alias telahmenjadoi buruh, kesejahteraan mereka pun "enjel" (endak jelas).

dan pasca dunia kampus, status seorang buruh pun saya sandang. dihari buruh sedunia ini, seharusnya saya pun ikut merayakannya dengan karnaval jalanan atau lainnya. gaung may day pun tampaknya tak terdengar di kota ini. yang ada hanya info sekilas via "kotak ajaib" yang menayangkan kawan-kawan di kota lain serta dibelahan dunia lainnya berpesta pora dijalanan menuntut hak mereka, menuntut kesejahteraan dari hasil keringat mereka.

menurut saya, ada kekeliruan mengartikan buruh itu sendiri di masyarakat. seseorang baru dikatakan buruh jika bekerja di pabrik-pabrik/ industri. misalnya kota yang memiliki kawasan industri, dihari buruh, yang ikut menyuarakan nasib buruh hanyalah mereka yang bekerja di pabrik-pabrik. sedangkan yang bekerja di gedung-gedung kantor/ perusahaan lebih menikmati dinginnya ac serta menghujat buruh lainnya yg ada di jalan. padahal, tanpa dia sadari mereka jugalah adalah buruh-buruh yang senantiasa diperas keringatnya demi kepentingan dan ketamakan sang pemilik modal.

selamat hari buruh sedunia (may day) 2012....

bekerja..bekerja..bekerja //sejahtera..sejahtera..sejahtera...

langgur,1 mei 2012

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline