Lihat ke Halaman Asli

Iftitah Indana Zulfa

Pelajar/Mahasiswi

Stop Konsumsi Junk Food untuk Kesehatan Diri Sendiri

Diperbarui: 12 Maret 2023   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seiring dengan berkembangnya zaman serta dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat, kini menjadi semakin mudah untuk melakukan sesuatu. Hal ini juga turut berperan dalam perubahan pola serta gaya hidup manusia pada saat ini. Salah satu  contohnya adalah dengan semakin banyak makanan siap saji atau biasa disebut dengan junk food atau fast food. 

Junk food adalah salah satu makanan yang paling diminati oleh kalangan muda zaman sekarang. Makanan ini juga sangat beragam, mulai dari makanan ringan hingga makanan utama atau makanan berat. Banyak perusahaan perusahaan di Indonesia saling bersaing dalam membuat usaha makanan cepat saji ini dengan berbagai macam bentuk dan rasa. 

Junk food atau makanan cepat saji ini sudah lama menarik perhatian masyarakat sekitar, karena terungkapnya dampak buruk atau dampak negatif yang diberikan apabila dikonsumsi terus menerus. Karena junk food dianggap memiliki nilai gizi yang sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada gizinya.

Junk food adalah makanan cepat saji yang memiliki kandungan kalori, lemak, gula, dan garam yang tinggi. Kandungan vitamin yang ada dalam makanan ini juga terbilang sangat rendah sekali. 

Banyak juga junk food yang memiliki atau mengandung berbagai bahan tambahan pangan seperti contohnya yaitu perasa atau pengawet. Makanan ini umumnya mengandung lemak jenuh yang nantinya bisa menyebabkan resiko obesitas dan apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan kesehatan. 

Contoh junk food yang mengandung gula tinggi diantaranya adalah minuman bersoda, donat, permen, dan kue.Kandungan gula yang terlalu tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan penyakit diabetes. 

Junk food memang tidak baik apabila dikonsumsi secara terus-menerus, sehingga perlu diganti dengan mengonsumsi makanan sehat. Junk food juga mengandung lemak serta garam tinggi contohnya ialah hamburger, pizza, ayam goreng, kentang goreng yang penyajiannya kemudian tidak disertai buah serta diantaranya sayur dan berbagai jenis keripik.

Akan lebih baik apabila diimbangi dengan mengkonsumsi makanan sehat dan sempurna. Seperti contohnya mengkonsumsi aneka buah buahan, sayur sayuran, dan kacang kacangan. 

Kandungan gizi yang terdapat pada buah sayur dan kacang kacangan jauh lebih bergizi dibandingkan dengan junk food. Nutrisi dan gizi yang terdapatpada makanan sehat dapat membantu membuang racun dari dalam tubuh serta dapat mengurangi kelebihan gas pada lambung yang dapat dilakukan dengan minum air putih dengan cukup dan menjauhi minuman bersoda maupun beralkohol. 

Junk food memang terlihat sanhat menggoda selera, serta cara penyajiannya yang cepat dan simple. Selain karna rasanya yang sangat populer makanan ini juga sangat praktis. 

Namun jika kita terlalu sering mengkonsumsi makanan tersebut sangatlah tidak baik untuk kesehatan. Hal tersebut tidaklah sebanding dengan efek yang diberikan pada tubuh akibat terlalu banyak atau terlalu sering mengkonsumsi makanan tersebut terutama dalam konsumsi jangka panjang. Banyak peneliti mengatakan bahwa harus mengurangi mengkonsumsi junk food. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline