Lihat ke Halaman Asli

Iqbal Iftikar

Penulis Wannabe

Kitesurfing, Olahraga Ekstrem 7 in 1

Diperbarui: 7 Mei 2019   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartu Pos US-5941603 (https://www.postcrossing.com/postcards/US-5941603 )

Sebuah kartu pos yang mendarat di rumah saya beberapa hari lalu memiliki gambar sebuah pantai. Di pantai tersebut, berjajar puluhan benda aneh berbentuk seperti tenda dengan rangka melengkung. Di lepas pantai, terlihat beberapa layangan terbang. Layangan tersebut dikendalikan oleh seseorang yang berada di atas permukaan laut.

Di balik kartu pos, terdapat penjelasan singkat tentang lokasi dan kegiatan yang sedang dilakukan. Pantai di kartu pos ini adalah Pantai Waddell di Santa Cruz, California. Adapun kegiatan yang sedang dilakukan di sana adalah kitesurfing.

Mengenal Kitesurfing

Kegiatan kitesurfing (sumber: Wikimedia Commons)

Kitesurfing (selancar layang) adalah olahraga ekstrem yang menggabungkan unsur dari wakeboarding (seluncur arus), snowboarding (seluncur salju), windsurfing (selancar angin), surfing (selancar air), paragliding (paralayang), skateboarding (papan seluncur), dan sailing (olahraga layar). Seorang kitesurfer memanfaatkan kekuatan angin menggunakan layang-layang untuk menarik dirinya melewati laut maupun daratan.

Jika dibandingkan dengan olahraga berbasis layar serupa, kitesurfing relatif lebih murah dan mudah. Keunikan lain dari olahraga ini adalah efisiensi penggunaan kekuatan angin. Layangan yang digunakan mampu mengubah energi besar dari volume udara yang lebih besar.

Ide kitesurfing muncul sebagai pemberi traksi alternatif pengganti kuda pada abad 19. Pada masa itu, untuk menghindari "pajak kuda", orang-orang menggunakan layangan besar untuk menarik kereta mereka. Di tahun 1903, pionir penerbangan Samuel Cody merancang dan menerbangkan layangan pengangkat manusia. Cody berhasil menyebrangi Selat Inggris dengan alatnya tersebut.

Di abad 20, konsep traksi layang-layang mulai dikembangkan untuk menarik kendaraan di medan yang sulit untuk mendapat traksi dari permukaannya (seperti salju, pasir, air, dll). Paten yang digunakan untuk mengembangkan konsep kitesurfing hari ini dibuat oleh Legaignoux bersaudara pada tahun 1984. Desain dalam paten tersebut menggunakan layangan yang dapat dikembangkan dengan udara sebagai pemberi traksi.

Olahraga ini mulai populer di tahun 1996 saat Laird Hamilton dan Manu Bertin, peselancar ombak besar, mendemonstrasikan kitesurfing di pantai Maui, Hawaii. Beriringan dengan makin populernya kitesurfing, Legaignoux bersaudara mengembangkan desain mereka, termasuk menambahkan ujung sayap pada layangan dan desain layangan busur (bow kite).

Kompetisi kitesurfing pertama diadakan di Maui tahun 1998 dan dimenangkan oleh Flash Austin. Di tahun 2000, Red Bull menjadi sponsor utama untuk kejuaraan kitesurfing. Usulan untuk menjadikan kitesurfing olahraga Olimpiade sempat muncul sebelum Rio 2016. Namun, tidak mendapat persetujuan dari anggota Federasi Olahraga Layar Internasional (ISAF).

Rekor Dunia Kitesurfing

Sebagai olahraga ekstrem, kitesurfing memiliki rekor dunia yang menanti untuk dipecahkan. Rekor lompatan tertinggi dengan kitesurfing kini dimiliki oleh Nick Jacobsen dengan tinggi 28,6 meter dari permukaan air. Rekor tersebut dicatat dengan kecepatan angin 40 knot dan waktu terbang 8,5 detik. Untuk waktu terbang terlama, rekor dipegang Jesse Richman yang mampu melayang dengan layangannya selama 22 detik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline