Lihat ke Halaman Asli

“TERJEBAK KISAH CINTA LAMA (part 2)”

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagian orang baik laki-laki atau perempuan terkadang terjebak dalam “kisah cinta lama”. Kisah cinta masa lalu yang membawanya melayang setinggi-tingginya dan memberikan kebahagiaan walaupun terkadang semu dan sementara.

Ada tiga kisah seorang perempuan yang mengalami hal tersebut, sebut saja namanya Mahira (part 1), Marsya (part 2) dan Meisya (part 3). Mereka sempat terjebak dengan kisah tersebut, namun berusaha bangkit dan berjuang demi keutuhan rumah tangganya. Tak mudah memang, semua butuh proses, waktu dan perjuangan.

Kisah Marshya

Jauh sebelum menikah Marshya dikenal dengan kesetiaannya, jika dia sudah mencintai seseorang maka tertutup hati dan pikirannya untuk jatuh hati pada pria lain. Namun sebuah ujian justru terjadi di tengah-tengah pernikahannya yang menginjak hampir 10 tahun.

Menginjak pernikahannya yang kesepuluh tahun, Marshya merasa kehilangan cinta yang dulu ia miliki terhadap suaminya. Dia berusaha terus mencari cinta tersebut, dan berpikir suatu saat dia akan menemukannya kembali, cinta yang menggebu seperti saat pertama mereka menikah dan 9 tahun yang teramat manis. Untuk beberapa waktu Marshya merasa hatinya kosong dan hampa.

Waktu terus bergulir, sampai suatu saat dia bertemu dengan sesosok pria yang mengingatkannya pada masa lalunya, dari mulai suara, cara bicara, serta guratan wajah. Ingatannya melayang pada sosok yang pernah dia cintai dan sayangi 20 tahun yang lalu, sosok yang ada dalam hatinya selama 3 tahun, namun kisah cintanya tak pernah terwujud, karena dahulu dia mengabaikan perhatian sosok itu. Yang tersisa hanya rasa bersalah dan penyesalan.

Setelah bertemu sosok yang mengingatkan pada masa lalunya. Marshya tanpa berpikir panjang ingin menebus penyesalan dan kesalahan yang dulu pernah dilakukannya.Awalnya Marshya hanya memberikan perhatian biasa sebagai teman kepada sosok tersebut, dan berbalas sosok tersebut memberikan perhatian yang sama dengan yang dia berikan. Waktu terus bergulir, intensitas komunikasi keduanya teramat sangat lancar, hampir setiap hari bekomunikasi walau sebatas di dunia maya. Sampai suatu saat Marshya merasakan perasaan yang “berbeda”....di tengah-tengah kekosongan dan kehampaan yang dialami, Marshya mengalami perasaan jatuh hati pada sosok yang baru dikenalnya, dan itu terus berlanjut hari demi hari sampai menjelang 1 tahuh dari perkenalannya.

Marshya sadar rasa yang dia alami sungguh tidak patut, tidak pantas dan tidak seharusnya ada. Buncahan rasa bersalah sungguh teramat besar, dalam doa malamnya tak henti dia menangis mohon ampunan atas perasaan yang dia alami. Namun Marshya tetap berusaha menghilangkan rasa tersebut, tetapi rasa itu seperti tidak mau pergi, hari-harinya terisi dengan kerinduan-kerinduan yang menyesakkan dada, rindu pada sosok yang baru dikenalnya. Marshya bahkan tidak lagi memiliki perasaan cemburu pada suaminya, namun justru ia mengalami rasa cemburu sangat besar terhadap sosok barunya.

Cinta lamanya belumlah ia temukan, namun hatinya kini terisi rasa cinta pada sosok barunya. Marshya sangat sadar diam-diam dia sudah menodai pernikahannya, membiarkan sosok orang ketiga memasuki pernikahannya. Ingin rasanya dia bersujud dikaki suaminya dan menebus kesalahannya dengan mengabdikan diri seumur hidupnya untuk sang suami walaupun tanpa ada rasa cinta. Tak ada terbersit sedikitpun untuk meninggalkan suaminya.

Terkadang Marshya merasa sangat putus asa, karena dirinya sungguh tak patut mendampingi lagi suaminya, dia berpikir suaminya pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dari dirinya yang bisa terus mendampinginya, menyayanginya dan mencintainya dengan sepenuh jiwa dan terutama menjaga kesetiaannya.

Namun disisi lain Marshya pun tak berhak memiliki sosok yang baru dikenalnya, karena sosok tersebut juga sama telah memiliki keluarga seperti dirinya. Marshya pun tak ingin pria yang dicintainya meninggalkan istri dan keluarga kecilnya. Marshya selalu mendoakan agar pria yang dicintainya hidup harmonis dan bahagia dengan pasangannya. Dan tak lupa Marshya juga berdoa agar Tuhan menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap suaminya, dan menghilangkan rasa cintanya terhadap sosok lain. Marsha sadar rasa yang dia alami akan menyebabkan banyak orang tersakiti.

Sampai pada akhirnya sebuah novel menyadarkannya disertai kejadian-kekadian dalam mimpinya yang dialaminya, doanya terjawab, Tuhan telah mengembalikan dan menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap suaminya....Marshya sadar bahwa sosok pria yang telah mendampingi selama 10 tahun adalah pria terbaik yang ia miliki, sosok pria yang pantas mendapatkan cintanya, yaa... teramat sangat pantas, dia pun tak ingin kehilangan pria itu, dan bahkan tak ingin menyakitinya lagi, walaupun dia tahu suaminya tak pernah tahu perasaan yang dia alami selama setahun kebelakang ini. Ampuni aku Tuhan.....maafkan aku suamiku....lirih Marshya dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline