Salah satu Media Sosial yang banyak digunakan oleh para penjual online untuk memasarkan produknya adalah Instagram. Akan tetapi, tidak banyak yang betul-betul dapat memaksimalkan media tersebut untuk menghasilkan penjualan yang baik.
Penyebabnya beragam, ada yang asal bikin Akun, ada yang sekedar posting, yang intinya secara umum tidak terlalu memperhatikan pengelolaan kontennya.
Maka dari itu, saya akan sedikit berbagi tips agar penjualan di Instagram kamu dapat meningkat.
Tips Meningkatkan Penjualan Produk di Instagram
Tips ini bukan rumus pasti, akan tetapi umumnya mereka yang sukses meraup untung menggunakan Instagram, memakai pola ini.
1. Miliki Followers Banyak
Cara yang pertama adalah Instagram online shop Kamu harus mempunyai followers yang cukup banyak. Cukup banyak itu maksudnya adalah dicompare dengan took-toko online shop lain yang punya kategori serupa.
Jadi bukan cukup banyak dalam arti Kamu harus punya misalnya 100-200K belum tentu. Karena misalnya toko-toko lain Followersnya 10k- 20K Kamu nggak perlu Terlalu banyak sampai 100K apalagi sampai 500K.
Cuma, toko online kamu jangan juga followersnya terlalu sedikit. Kompetitor kamu misalnya udah ada 20K-30K, kamu hanya punya misalnya 100 atau 1000-2000, ya kurang
Nah, caranya gimana caranya agar followers kamu banyak?
Tentunya kamu harus melakukan berbagai cara, misal bisa pakai giveaway atau paling bagus sih biasanya pakai endorse. Cara Gratis dan manual juga ada tekniknya, tapi terlalu Panjang jika dibahas di sini. Saya merekomendasikan kamu membaca Cara Menambah Follower Instagram dengan Cepat dari Om Baldan, salah seorang praktisi digital marketing Indonesia.
2. Demand Produk Tinggi
Cara yang kedua adalah Kamu harus mempunyai produk yang punya persentase demand-nya tinggi. Jadi kamu harus punya barang yang memang sudah disukai orang, demand-nya tinggi.
Nah ini penting sekali kenapa? kalau misalnya barang kamu itu demand-nya kecil atau produk Anda itu nggak dikenali orang atau mungkin kamu pikir demand-nya tinggi, ini biasanya terjadi sama orang-orang yang impor barang dari luar negeri dan mereka pikir jika di luar negeri laku dan di Indonesia belum ada, maka pasti laku kalau dijual di Indonesia.