Lihat ke Halaman Asli

Nur Shohiffah

mahasiswa

Pendidikan Akhlak, Perspektif Pemikiran Filsafat Etika Ibnu Miskawaih

Diperbarui: 11 Juli 2024   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ibnu Miskawaih merupakan tokoh filsuf Islam pada abad ke-10. Nama lengkap nya adalah Abu Ali Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ya'qub Ibn Miskawaih. Beliau lahir pada tahun 320 H/932 M. Bertepatan pada masa pemerintahan Dinasti Buwaihi.

Pemikiran Ibnu Miskawaih di latarbelakangi dengan kemerosotan moral pada saat itu, sehingga beliau memfokuskan pemikiran nya terhadap filsafat etika. Oleh karena itu, beliau disebut dan digelari sebagai "Bapak Etika Islam"

Berbicara pendidikan Ibnu Miskawaih, konsep pendidikan beliau tercermin dari kitabnya Tahdzib Al-Akhlak, yaitu terwujud nya  pribadi yang beretika atau berwatak, lahir dari budi pekerti yang baik.  Manusia memiliki  watak  alami  dan  watak karakter  yang diperoleh  berdasarkan kebiasaan  dan  latihan. Dan untuk meraih perilaku mulia  tersebut  diperlukan  jalur pendidikan.

Menurut Ibnu Miskawaih pendidikan bertujuan, agar setiap insan menjadi pribadi yang mulia, yakni  agar manusia dapat mencapai kebijaksanaan, kebahagiaan, dan kesempurnaan. 


Pemikiran Ibnu Miskawaih terkait Pendidikan Akhlak bertumpu pada tiga konsep, yaitu. Manusia, Jiwa, dan Akhlak. Ketiga nya sebagai dasar dan tolak ukur dalam membentuk pendidikan akhlak

Untuk mencapai pendidikan akhlak, ada beberapa metode pendidikan akhlak yang dikemukakan oleh Ibnu Miskawaih. yaitu, pertama, dengan memakai metode alami, dimana manusia secara fitrah mempunyai potensi untuk menyesuaikan dirinya. Dalam Qs. Ar-Rum:30, bahwa manusia dilahirkan fitrah dan condong terhadap kebenaran. 

Kedua, dengan metode pembiasaan, menurut Ibnu Miskawaih, metode yang efektif dalam pendidikan Akhlak adalah melalui pendekatan pembiasaan, pelatihan, peneladanan, serta peniruan. 

Sesuai dengan yang dikemukakan Ibnu Miskawaih bahwa untuk membangun Akhlak yang baik akan terbentuk dari pembiasaan. Ketiga, dengan metode hukuman, metode ini menjadi jalan terakhir apabila jika metode lain tidak mempan atau berjalan dengan baik.

Dari perspektif Ibnu Miskawaih tersebut, ada relevansi dengan pendidikan hari ini dan masih digunakan dan diterapkan pada pendidikan Islam sekarang.

Wallahua'lam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline