Lihat ke Halaman Asli

Iffa Bashir

Universitas Hasanuddin

More Move, be Healthier!

Diperbarui: 15 September 2024   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini, di dunia yang serba cepat, banyak dari kita yang terjebak di depan layar sepanjang hari. Padahal, bergerak lebih banyak memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental kita. Mulai dari mengurangi risiko penyakit kronis hingga meningkatkan suasana hati, oleh karena itu aktivitas fisik adalah kunci untuk hidup yang lebih sehat dan bahagia, mari kita bahas lebih lanjut.

Tanpa kita sadari, kita selalu berada di depan layar, baik saat bekerja atau belajar demi menuntaskan suatu hal. Tak jarang, kita sering tidak bergerak saat bekerja, hanya terfokus pada layar laptop ataupun gawai. Namun, duduk berlebih tidaklah baik untuk kita. Hal ini dapat membuat kinerja otak menurun, mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak, dan membuat kita lebih sulit berkonsentrasi.

Sebuah studi literatur yang dilakukan oleh Ayu Assyifa menemukan bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan nyeri punggung bawah. Penyebab lain dari hal ini termasuk sikap duduk yang buruk, postur tubuh yang salah, aktivitas yang berlebihan, dan trauma. Hati-hati, jangan lupa pereganggan setiap beberapa menit ya!

Bukan hanya duduk terlalu lama yang menjadi masalah di era modern ini. Orang juga cenderung memilih untuk rebahan daripada melakukan aktivitas fisik. Harusnya, orang-orang perlu lebih sadar akan fakta bahwa tubuh manusia dirancang untuk selalu bergerak. Bagaimanapun, tubuh memiliki lebih dari 360 sendi dan kurang lebih 700 otot yang memungkinkan kita untuk bergerak bebas (Sarita, Isnawaty, dan Alim, 2024).

Duduk berlebih dan rebahan ini merupakan ciri sedentary lifestyle atau dikenal juga dengan kebiasaan hidup dengan tingkat aktivitas yang rendah. Mereka yang sering melakukan gaya hidup ini rentan terkena penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, meningkatkan risiko kanker usus besar, tekanan darah tinggi, osteoporosis, depresi dan kecemasan. Ayo hindari gaya hidup ini sedari dini!

Di Indonesia, jumlah anak muda berusia di atas 10 tahun yang tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup terus meningkat. Angka ini meningkat dari 26,1% pada tahun 2013 menjadi 33,5% pada tahun 2018 (kemenkes, 2018). Peningkatan ini juga seiring dengan maraknya penggunaan bahasa gaul "remaja jompo" bagi mereka yang sering sakit pinggang bagian bawah. Apakah kamu termasuk ke dalamnya?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah kesehatan tersbeut, salah satunya adalah peregangan ringan setiap beberapa menit agar otot dan tulang tidak kaku. Selain itu, jalan-jalan di sekitar area belajar atau bekerja juga menjadi opsi yang bagus untuk meningkatkan aktivitas fisik. Namun, hal ini tentu saja belum cukup.

Dalam rangka meningkatkat aktivitas fisik harian, kita harus setidaknya beraktivitas fisik secara aktif selama 30-60 menit secara teratur. Aktivitas fisik yang bisa dilakukan adalah senam aerobik, bersepada, berlari, yoga, membersihkan rumah, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam sehari kita harus melangkah sebanyak 10.000 langkah agar memberikan kesehatan bagi tubuh.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi gaya hidup sedentary untuk meningkatkan kesehatan tubuh, contohnya melakukan aktivitas fisik. Ada berbagai macam hal yang dirasakan oleh tubuh jika banyak bergerak, seperti tubuh terasa enteng, sirkulasi darah lebih bagus, suasana hati lebih terjaga, dan lain sebagainya. Akhir kata, jangan lupa untuk bergerak karena lebih banyak bergerak, lebih sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline