Lihat ke Halaman Asli

Guru Matematikaku Sakit Gigi, Horeee...

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi guru matematika yang disenangi siswanya tidaklah mudah, apalagi menyuruh semua siswanya untuk menyenangi matematika, sepertinya dibutuhkan kerja keras yang luar biasa. Biasanya hanya sebagian kecil saja siswa yang benar-benar menyukai matematika. Kebanyakan ketika siswa ditanya bagaiman pandangan mereka terhadap guru matematikanya pun, mereka akan menjawab ‘guru matematika itu galak, serius, pakai kaca mata, kurang senyum, tidak ramah, selalu memberikan banyak PR dan menakutkan’. Benarkah seorang guru matematika begitu menyeramkan seperti itu?

Selama ini hal tersebut yang terpola dalam benak para siswa ketika mereka memandang guru matematika. Sehingga wajarlah pelajaran matematika menjadi pelajaran yang kurang disenangi siswa selama ini, karena disadari atau tidak hukum “jika maka” itu akan berlaku. Rata-rata para siswa sangat segan terhadap guru matematika walau hanya untuk menyapa diluar kelas, apalagi kalau mereka di suruh bertanya di dalam kelas, karena seolah-olah para siswa melihat benteng yang begitu kuat antara siswa dan guru matematika yang dibangun oleh para gurunya. Kalaulah hal tersebut yang menjadi salah satu alasan kenapa selama ini matematika tidak disenangi, maka diperlukan suatu seni dalam menyapa para siswa dalam proses belajar matematika.


  • Bangunlah rasa nyaman para siswa saat belajar matematika dengan memberikan senyumantermanis ketika mengucapkan salam saat masuk ke kelas
  • Buat sedikit gurauan dengan mereka saat belajar yang tentunya tetap berada dalam gurauan yang penuh etika, jangan sampai kita bergurau yang justru membuat kita sebagai guru malah dilecehkan oleh para siswa.
  • Buatlah sedikit cerita/teka-teki/gambar lucu/membuat ice breaking ditengah-tengah diskusi matematika yang tentu saja tetap berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari agar situasi belajar mengajar tampak santai dan tidak tegang
  • Berikan apresiasi berupa pujian saat mereka dapat mengerjakan latihan baik itu berupa kata-kata membangun, sebuah tepukan sederhana di pundak siswa, acungan dua jempol, hadiah kecil berupa coklat, ataupun sebuah tulisan “very good” di buku mereka
  • Sebaiknya tidak mengejek saat siswa mendapatkan nilai jelek ataupun saat siswa tidak dapat mengerjakan latihan, apalagi kalau di ejek di depan teman-temannya, tetap jaga harga dirinya agar tetap punya rasa percaya diri bahwa dia bisa mendapatkan nilai terbaiK
  • Berikan soal-soal latihan yang mudah tapi tetap berada pada konsep yang ingin dicapai kalau memang mayoritas siswanya memiliki kemampuan yang kurang, ini diberikan agar anak merasa bahwa matematika tidak sesusah apa yang mereka pikirkan sehingga minimal mereka mempunyai gairah belajar matematika
  • Selalu evaluasi hasil belajar para siswa, agar siswa merasa selalu diperhatikan gurunya dengan membuat komentar-komentar berupa motivasi pada buku latihan siswa

Masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan agar paling  tidak terlebih dahulu siswa menyukai guru matematika dan mudah-mudahan pada akhirnya para siswa menyukai pelajarannya. Semoga kita menjadi guru yang dicintai dan di tunggu-tunggu kehadirannya, bukan malah dido’akan sakit gigi oleh para siswanya.

Ida Farida angkatan 2 no 66

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline