Lihat ke Halaman Asli

Ifan Maulana

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Pestisida dari Kulit Bawang Merah

Diperbarui: 16 Juli 2024   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pestisida Limbah Kulit Bawang Merah

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu momen paling berharga dalam perjalanan pendidikan mahasiswa di Indonesia. Melalui KKN, mahasiswa tidak hanya diberikan kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari di bangku kuliah, tetapi juga untuk merasakan secara langsung tantangan dan dinamika kehidupan masyarakat. Program ini bukan hanya sekadar kewajiban akademik, melainkan sebuah perjalanan pembelajaran yang mengubah paradigma dan membangun jiwa kepedulian sosial.

Pertanian pada masa milenial seperti sekarang ini memiliki berbagai cara untuk menghadapi tekanan untuk berinovasi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu tantangan utama adalah pengendalian hama dan penyakit tanaman tanpa mengandalkan pestisida kimia yang dapat mencemari lingkungan. 

Di Desa Ngembat Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto tim KKN dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, yang mengarahkan perhatiannya pada kulit bawang merah sebagai sumber potensial untuk pengembangan pestisida alami.

Kulit bawang merah, yang sebelumnya sering dianggap sebagai limbah pertanian yang tidak berguna, ternyata mengandung beragam senyawa aktif yang dapat digunakan dalam kontrol hama dan penyakit tanaman. Flavonoid, saponin, dan senyawa sulfur adalah beberapa contoh senyawa alami yang ditemukan dalam kulit bawang merah. Flavonoid terkenal dengan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi mereka, sementara saponin dan senyawa sulfur memiliki sifat antimikroba yang kuat, yang membuktikan efektivitas mereka dalam mengendalikan serangan hama seperti kutu daun dan thrips, serta beberapa penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.

Proses pembuatan pestisida dari kulit bawang merah dimulai dengan ekstraksi senyawa-senyawa tersebut menggunakan teknologi ekstraksi modern. Metode ini melibatkan penggunaan pelarut organik yang selektif untuk mengisolasi senyawa-senyawa yang diinginkan tanpa mengurangi efektivitas dan kemurnian. Setelah diekstraksi, senyawa-senyawa ini dapat diformulasikan dalam bentuk yang sesuai untuk aplikasi pertanian, seperti larutan semprot.

Keunggulan utama dari pestisida berbasis kulit bawang merah adalah sifatnya yang ramah lingkungan dan biodegradable. Pestisida ini tidak meninggalkan residu berbahaya di tanah atau air tanah setelah aplikasi, sehingga menjaga keberlanjutan lingkungan pertanian jangka panjang. Selain itu, penggunaan pestisida alami ini juga mengurangi risiko terhadap kesehatan manusia yang mungkin terpapar residu pestisida kimia melalui makanan atau air minum.

Penerapan hal ini tidak hanya relevan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetis yang semakin mengkhawatirkan. Selain itu, mengubah persepsi terhadap limbah pertanian menjadi sumber daya potensial seperti kulit bawang merah dapat memotivasi petani untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan yang lebih aman.

Berikut ini cara untuk membuat pestisida dari kulit bawang merah dengan takaran jerigen berukuran 5 liter:

  1. Bahan yang Dibutuhkan:
    • 150 gram kulit bawang merah (bisa menggunakan kulit dari bawang merah yang sudah digunakan sebelumnya)
    • 5 liter air bersih (preferensi menggunakan air matang atau air suling untuk menghindari kontaminasi)
  2. Langkah-langkah Pembuatan:
    • Langkah 1: Persiapan Bahan
      • Kumpulkan kulit bawang merah yang sudah dikeringkan atau yang telah digunakan sebelumnya. Pastikan kulit bawang merah ini bersih dari residu lain yang dapat mempengaruhi kualitas pestisida.
    • Langkah 2: Pengolahan Bahan
      • Masukkan 150 gram kulit bawang merah ke dalam jerigen berukuran 5 liter.
    • Langkah 3: Penambahan Air
      • Tuangkan 5 liter air bersih ke dalam jerigen yang berisi kulit bawang merah. Pastikan air mencakup semua kulit bawang merah dengan baik.
    • Langkah 4: Perendaman
      • Biarkan campuran kulit bawang merah dan air direndam dalam jerigen selama minimal 24 jam. Proses perendaman ini membantu senyawa aktif dari kulit bawang merah larut ke dalam air.
    • Langkah 5: Penyaringan
      • Setelah proses perendaman selesai, saring larutan tersebut untuk memisahkan kulit bawang merah yang tidak larut dan mendapatkan larutan pestisida yang bersih.
    • Langkah 6: Penggunaan
      • Larutan pestisida dari kulit bawang merah siap digunakan. Anda dapat mengaplikasikannya dengan menyemprotkan langsung ke tanaman yang ingin dilindungi dari hama atau penyakit.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline