Lihat ke Halaman Asli

ifanirahmanirmala

Mahasiswa/Universitas Negeri Semarang

Pentingnya Literasi di Kalangan Peserta Didik : Apa Yang Salah dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Diperbarui: 22 November 2024   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Literasi Memperkaya Ilmu (Sumber:https://www.smpn1kandeman.sch.id/berita/detail/985397/gerakan-literasi-memperkaya-ilmu-pengetahuan-siswa/)

Seberapa Penting Budaya Literasi?

Budaya literasi merupakan aspek penting dalam dunia pendidikan yang terus menjadi perhatian utama para ahli pendidikandi berbagai negara. Literasi tidak hanya dianggap sebagai hak dasar setiap individu, tetapi juga sebagai gerbang untuk mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi. Membaca adalah sebagai bagian dari budaya literasi, memiliki peran yang sangat penting dalam menambah wawasan, terutama bagi peserta didik yang berada dalam tahap penting perkembangan intelektual. Namun, rendahnya minat baca di kalangan peserta didik di Indonesia masih menjadi tantangan besar dalam menciptakan pendidikan yang bermutu. Artikel ini membahas berbagai penyebab kurangnya literasi, seperti minimnya kebiasaan membaca dalam keluarga, keterbatasan jumlah perpustakaan, pengaruh negatif teknologi, rendahnya tingkat pendidikan ornag tua, serta rendahnya ketertarikan terhadap aktivitas membaca. Di sisi lain, artikel ini juga mengusulkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah tersebut, seperti memperkuat peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menumbuhkan minat baca secara optimal.

Apa Yang Salah Sehingga Budaya Literasi di Indonesia Itu Rendah?

Faktor Penyebab Rendahnya Literasi di Kalangan Peserta Didik

  • Minimnya Kebiasaan Membaca di Keluarga
    Keluarga memegang peranan penting dalam membentuk kebiasaan membaca. Namun, banyak keluarga di Indonesia yang belum membiasakan anak-anak mereka untuk mencintai buku. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya membaca atau terbatasnya waktu orang tua untuk mendampingi anak membiasakan membaca.
  • Terbatasnya Akses ke Perpustakaan dan Bahan Bacaan
    Di beberapa wilayah, terutama daerah yang terpencil, terkadang jumlah perpustakaan dan bahan bacaan yang memadai masih sangat terbatas. Hal ini membuat anak-anak tidak memiliki akses yang cukup untuk mengembangkan kebiasaan membaca.
  • Pengaruh Negatif dari Teknologi
    Kemajuan teknologi, meskipun membawa banyak manfaat, juga menjadi salah satu faktor penghambat literasi anak. Anak-anak cenderung lebih tertarik bermain gadget atau media sosial dibanding untuk membaca buku. Hal ini membuat kebiasaan membaca ataupun literasi menjadi hal yang tidak lagi menarik bagi mereka.
  • Rendahnya Tingkat Pendidikan Orang Tua
    Tingkat pendidikan orang tua yang rendah sering kali berpengaruh pada kurangnya perhatian terhadap pentingnya pendidikan, termasuk literasi. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan seperti ini cenderung tidak mendapatkan dorongan yang cukup untuk mengembangkan minat membaca. mereka
  • Minimnya Ketertarikan Peserta Didik terhadap Membaca
    Banyak peserta didik merasa membaca adalah aktivitas yang membosankan. Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya pengenalan pada bahan bacaan yang kurang menarik dan relevan dengan minat mereka.

Bagaimana sih Cara Mengatasi Hal Tersebut?

Upaya untuk meningkatkan literasi untukpeserta didik di Indonesia itu harus terus dilakukan. Karena apabila hanya sekadar menguasai literasi dasa itu dirasa belum cukup untuk bisa meningkatkan dan mengembangkan minat baca para peserta didik. Literasi dasar tentunya harus didukung dengan literasi digital, visual, finansial, maupun teknologi. Dan inilah bebrapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat membaca para peserta didik.

a.) Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Melek Huruf

Strategi utama adalah memastikan peserta didik memiliki kemampuan dasar membaca dan melek huruf. Hal ini dapat dilakukan dengan memperluas akses pendidikan dasar, terutama di wilayah terpencil. Relawan guru dan program les baca tulis dapat menjadi solusi jangka pendek untuk membantu siswa yang belum terlayani pendidikan formal.

b.) Meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah

Upaya meningkatkan rata-rata lama sekolah harus dioptimalkan melalui penyediaan beasiswa, program wajib belajar, dan insentif bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA. Mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mencapai pendidikan tingkat SMP, peran keluarga, sekolah, dan pemerintah sangat penting untuk mendorong anak-anak agar tetap sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline