kaderisasi merupakan ujung tombak dari organisasi , organiasi mahasiswa yang dominan besar ini bagian dari perkumpulan gerakan , dimana sebagai mahasiswa berperan sebagai lokomotif gerakan parlemen yang sebagai lokomotif gerakan parlemen.
Sebut saja organiasi pergerakan mahasiswa islam Indonesia yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat luas , sehingga mampu mengubah pola bergaul manusia dengan mengedepankan rasa kemanusian .
Cara kita memandang manusia tidak hanya dengan satu aspek bahkan kita sering mengedepankan asas Pancasila dan saling merangkul, bahkan kita sebagai warga pergerakan saling menyatukan persepsi, yaitu perubahan ini yang terjadi pmii dulu.
Pergerakan mahasiswa islam Indonesia yang kami ketahui pada saat ini yaitu hanya bisa mengintrik sahabat perkumpulannya, bahkan yang sering terjadi mereka sering bertengkar hanya ingin mendapatkan kursi jabatan strategis yaitu ketua, ini lah yang sering terjadi pada saat ini.
Sahabat Pmii sering terjadi konflik pemilihan sehingga warwah oerganisasi kemahasiswaan ini redup dan cemar dihadapan mahasiswa gara gara kontes tasi politik yang tak kunjung usai, bahkan gusdur pernah mengakatan yang lebih penting dari politik yaitu kemanusiaan.
Apa yang sebenarnya diperubutkan oleh sahabat sahabat mahasiswa, sehingga kawan menjadi lawan sahabat jadi musuh, Kontes tasi politik mampu mengeser marwah organiasi kejenjang kehancuran.
Pmii seharusnya berperan untuk masyarakat, bukan hanya formalitas agen of control. Maka kita perlu selaraskan tujuan Pmii,dan tri khidmad, tri motto, pmii yang sesunggunya . Sahabat Pmii jika mampu mengimplementasikan tujuan dan prinsip Pmii. Kami yakin, pmii akan terkenal baik dimata dunia, bahkan nasional, Tapi sangat disayangkan ketika organasisasi sudah terhalang kejujuran , organisasi kaderisasi seharusnya mejadi contoh yang gemilang untuk masa depan. Tidak hanya berbicara persoalan politisasi massa, Pmii wajib kemudian menjadi nilai yang baik yang terkandung dalam NDP, sesuai dengan tujuan dan tri khidmat Pmii. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai kaum intelektual pergerakan.
Anggota atau kader PMII harus memiliki profesionalitas atau kemampuan tertentu. Berdasarkan persoalan yang ada, baik kontestasi dan problem yang ada, Bisa terbayang, tanpa adanya motto, komitmen dan khidmat itu, sulit rasanya kader pergerakan (PMII) menyelesaikan persoalan yang menimpa masyarakat, Bahkan pada bangsa ini. Tidak perlu diragukan lagi perlu di ingat kembali bahwa kader tidak perlu terus menerus menyalahkan keadaan yang sangat miris ini, yang perlu kita catat dan perlu di ingat adalah , perjuangan kita dalam berbangsa dan bersatu yaitu sangat jelas, untuk komitmen memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan pada titik ini.
Penjajahan diatas dunia harus dihapuskan sesuai pembukaan undang undang dasar. bangsa ini sudah merdeka dari penjajah belanda, tapi tidak dengan oligarki dan penjahat kepada masyarakat.
Penulis ifan Alexander