Lihat ke Halaman Asli

Pemerataan Transpostasi Umum Berbasis Rel di Indonesia: Solusi Pengurangan Polusi dan Kemacetan

Diperbarui: 25 Agustus 2023   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia: Solusi Menuju Pengurangan Polusi dan Kemacetan


Transportasi perkotaan di Indonesia telah mengalami tantangan serius akibat kemacetan yang kronis dan tingkat polusi udara yang semakin tinggi. Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait semakin memperhatikan pilihan solusi berbasis rel sebagai langkah strategis dalam mewujudkan pemerataan transportasi umum yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Kemacetan dan polusi udara telah menjadi masalah utama di kota-kota besar di Indonesia. Jakarta, sebagai salah satu kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di dunia, mengalami dampak negatif dalam hal produktivitas, kesehatan masyarakat, dan kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang tidak sebanding dengan pertumbuhan infrastruktur jalan telah memicu situasi ini.

Pemerataan Transportasi Berbasis Rel: Solusi Potensial

Pemerintah Indonesia telah mengakui urgensi untuk mengatasi masalah ini dan telah menyusun rencana strategis untuk mendorong pemerataan transportasi umum berbasis rel sebagai solusi potensial. Transportasi berbasis rel, seperti kereta api dan metro ringan, memiliki sejumlah manfaat yang signifikan:

1. Pengurangan Polusi Udara : Moda transportasi umum berbasis rel memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan kendaraan pribadi. Peningkatan penggunaan transportasi berbasis rel dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya.

2. Pengurangan Kemacetan : Jaringan transportasi berbasis rel dapat mengurangi tekanan pada jalan raya dan mengalihkan sebagian besar perjalanan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Ini berpotensi mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan arus lalu lintas secara keseluruhan.

3. Efisiensi Energi : Transportasi berbasis rel umumnya lebih efisien dalam penggunaan energi dibandingkan dengan kendaraan bermotor. Ini dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan meningkatkan keberlanjutan energi.

Tantangan dan Langkah-Langkah Pengembangan

Namun, implementasi pemerataan transportasi umum berbasis rel di Indonesia tidak terlepas dari tantangan yang perlu diatasi:

1. Investasi Besar: Pengembangan infrastruktur rel memerlukan investasi yang substansial dalam hal dana dan waktu. Pemerintah perlu menjalin kemitraan dengan sektor swasta dan organisasi internasional untuk mendukung pendanaan proyek ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline