[caption id="attachment_91351" align="aligncenter" width="680" caption="Radio SK/Admin (Radio SK profile on Friendster)"][/caption] Pernah dengar Radio SK?, Radio SK mungkin tidak asing lagi bagi para pendengar yang berada di jabodetabek, karena radio ini cukup santer terdengar, khususnya bagi kawula muda. Sekitar Tahun 60-an Radio ini hadir di belantika penyiaran, namun yang saya ingat, SK eksis dan mulai dikenal sekitar tahun 90-an. Nama SK sendiri artinya adalah Suara Kejayaan, namun, dikarenakan penyiarnya merupakan para gokil, SK lalu di plesetkan menjadi Senyum dan Ketawa oleh para S’Kawan (Fan’s SK).
Radio SK memang radio gokil karena dihuni oleh para pelawak sebagai penyiarnya. Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan wajah-wajah mereka, diantaranya ada Warkop DKI, Bagito Grup, Patrio, Diamor, Tukul Arwana, Temon, Abdel, Taufik Savalas, Hary De Pretes, Ulfa Dwiyanti, Yadi, Mucle, Kiwil, termasuk juga encang saya (kakak dari ibu) yang menjadi personil grup lawak Dian Grup, namun saat ini beliau sudah almarhum , dsb. Nama-nama tersebut merupakan mantan penyiar SK, yang saat ini seringkali wara-wiri di layar kaca Indonesia.
Radio SK mengakhiri siarannya pada 31 des 1999, dan pada saat tahun baru 2000 merupakan awal dari peralihan manajemen Radio SK kepada Hard Rock FM. Berawal dari krisis Moneter pada tahun 1998, kemudian berimbas pula pada keuangan Radio para pelawak ini. Ternyata krisis moneter juga menghantam dunia lawak.
Memburuknya kondisi keuangan, membuat Radio Suara Kejayaan (SK) menyerah. Memang hingga penghujung 1999, para penyiar dan pengisi acara Radio SK masih on air, namun terhitung mulai januari 2000 dipastikan manajemen radio 'pabrik lawak' ini berpindah ke tangan Hard Rock FM. Alih manajemen ini membuat S'Kawan bagaikan ayam kehilangan induk. Tukul Arwana personel Domas Grup misalnya, mengaku akan mencari-cari job ke stasiun-stasiun TV. "Kita prihatin dengan kejadian ini, sekarang lagi bingung nih, ya cari-cari job di televisi-lah" kata Tukul. Begitulah yang diberitakan Harian Berita Kota Tgl 28 Des’1999.
Bangkrutnya Radio SK tidak membuat para alumninya patah arang, mereka rajin menawarkan konsep-konsep lawak ke stasiun-stasiun TV, alhasil mereka-pun diterima oleh stasiun-stasiun TV, terutama TPI yang gencar menyuguhkan lawakan-lawakan segar. Seingat saya muncullah Patrio, Bagito, Diamor, Sembako, Bendio, Doebes, dll.
Seiring perkembangan dunia hiburan, para personil grup-grup lawak tersebut mulai memisahkan diri dari grup masing-masing, seperti komeng, Tukul Arwana, yadi, kiwil, parto, mucle, unang, dll. Mereka lebih memilih bersolo karir, atau bergabung dengan grup lawak lainnya.
[caption id="attachment_91330" align="aligncenter" width="454" caption="Para Mantan Penyiar Radio SK (Sumber : Kaskus)"] [/caption]
Kalau boleh saya katakan para pelawak yang bermunculan di layar kaca kita masih banyak dipenuhi wajah-wajah lama yang merupakan para jebolan Radio SK. Walaupun ada sebagian para pelawak anyar dari Alumni Akademi Pelawak TPI (API), atau dari Akademi-akademi pelawak lainnya, namun lawakan para Alumni SK belum bisa ditandingi oleh mereka (menurut saya) .
Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda..!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H