Lihat ke Halaman Asli

Mengambil Hikmah Kehidupan dari Irvan Sembiring (1)

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_184754" align="alignleft" width="267" caption="Saat masih aktif di Rotor (koleksi Pribadi)"][/caption] Berpakaian gamis, sorban dikepala selalu melekat dikepalanya, dan berjalan tegap kearah masjid jika sudah masuk waktu sholat, itulah keseharian Irvan Sembiring saat ini, waktunya dia habiskan untuk mengabdi kepada Alloh Swt, berbeda sekali dengan keadaannya pada 20 tahun silam, dimana pada waktu itu dia masih menjadi pentolan grup Band Rotor, kesehariaannya yang urakan dan jauh dari masjid.

Itulah sekelumit keadaan Irvan Sembiring saat ini, wajahnya yang ganteng, ditambah janggut yang menggelayuti dagunya. Wajahnya makin bersinar, karena wajah itu selalu disirami oleh air wudhu setiap saat. Ini adalah kisah nyata, kebetulan saya pernah tinggal dekat dengan Irvan, jadi secara garis besar saya tahu benar keseharian dia.

Anda mungkin bertanya-tanya siapa Irvan Sembiring itu, melalui tulisan ini saya mencoba untuk menjelaskan secara lebih dalam mengenai sahabat saya ini. Irvan merupakan mantan frontman grup thrash metal, dia juga merupakan pionir Rotor, Grup Band yang mengusung aliran thrash metal. Rotor cukup terkenal pada era 90-an, karena Band ini termasuk Grup Band dengan aliran thrash metal yang pertama kali rekaman.

Irvan merupakan pendiri dan pentolan Rotor, bersama Rotor dia pernah menjadi supporting act konser supergrup Metallica selama dua hari berturut-turut di stadion Lebak Bulus, Jakarta. Dengan menjadi Band pembuka pada konser Metallica tersebut, maka nama Band Rotor makin dikenal luas bagi pecinta musik metal.

Sudah empat album ditelorkan oleh Rotor, diantaranya : Album Rotor - Behind The 8th Ball (1992), Album Rotor - Eleven Keys (1995), Album Rotor - New Blood (1997), Album Rotor - Menang (1998). Namun, semenjak Irvan memilih jalan hidup menjadi pendakwah, atau biasa masyarakat menyebut sebagai Jamaah Tabligh, maka lambat laun dia mulai memendam profesinya sebagai pemain musik, walaupun belum sepenuhnya dunia musik dia tinggalkan.

Ditambah lagi dua personilnya sudah meninggal, dan saat ini Rotor hanya dihuni oleh dua personil sisa, yaitu irvan sendiri, dan bakar sang Drummer. Oh iya, Irvan juga mantan gitaris Sucker Head, sebuah Grup Band beraliran metal juga. Saat ini masjid menjadi rumah bagi Irvan, karena sehari-hari dia akan berada disana, walalupun bukan pada waktu-waktu sholat, ketika saya tinggal di cinere, yang tidak jauh dari rumahnya yang berada di Komplek AL, maka saya banyak mengetahui segala kegiatan hariannya. Dia biasa melaksanakan sholat lima waktu di masjid Al-Ittihat Blok-A ( Perumahan di seberang Cinere Mall), atau di masjid Imam Bonjol (komplek AL). [caption id="attachment_184755" align="aligncenter" width="249" caption="Masih gatel bermain gitar sesekali (Koleksi Pribadi)"][/caption] Itulah aktifas dia saat ini, hari-harinya dipenuhi dengan ibadah. Kalau tidak sholat, dia akan berdakwah, atau menemani jamaah-jamaah dakwah yang datang ke cinere. Jika ada jamaah dakwah, maka bisa dipastikan dia tidak akan berada dirumah, tapi selalu berada di masjid. Masih banyak kisah-kisah menarik mengenai dirinya, Insya Allah saya akan menuliskan kisahnya secara berseri, terutama kisah perjalanan dakwahnya ke berbagai negara. Sekian dulu…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline