Lihat ke Halaman Asli

Musrifah Ips

Mahasiswa

Cerpen | Wildan

Diperbarui: 29 September 2019   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"ada apa? jangan melihatku seperti itu. Aku malu" aku hanya bisa tersenyum ketika kak wildan melihat ku dengan tatapan yang tajam. Dia tersenyum melihat kecanggungan yang tampak jelas dari ku. Ya, namanya wiladan seorang mahasiswa FIB yang baru aku kenal beberapa bulan yang lalu. Orangnya ramah, murah senyum dan pintar. Satu hal yang pasti dia lenih tinggi dariku,jadi bisa dibayangkanlah aku seperti apa ketika di sampingnya.

"kenapa kok malu, apa yang harus kamu canggungkan dari tatapan ku?" ucap kak wildan sambil mengacak pelan rambutku.

"kak wildan sayang, bagaimana aku tidak akan canggung kalau kakak melihat ku dengan tatapan seperti itu. Aku kan jadi malu" aku hanya bisa tersenyum dan memalingkan pandangan. Menatap sekeliling lalu membiarkan diri terlena dengan suasana alam yang asri.

" dek kakak ingin bicara SERIUS......"

"apa kak?" ya, aku penasaran. Apa yang akan dikatakan kak wildan pada ku. Jujur akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh dengan hati ku mungkin karena aku telah sering bersamanya.sehingga hatiku seakan terikat padanya. Mungkin aku mulai mencintainya.

" dek kamu kenapa?"

"kenapa, maksudnya?"

" iya, kamu kenapa kok akhir-akhir ini jarang sekali kelihatan"

"kenapa, kakak rindukah? jangan rindu kak berat katanya dilan" ucap ku sambil terkekeh

"iya, kakak rindu sama adek"

" rindu sejak kapan kak? sejak diputusin kak fian ya?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline