Lihat ke Halaman Asli

Tenggelam dalam Pelukan Sepi

Diperbarui: 27 Juli 2024   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tenggelam dalam Pelukan Sepi

Dalam hening malam yang kelam,  
Langit berbisik sunyi,  
Bintang-bintang pun enggan bersinar,  
Aku tenggelam dalam pelukan sepi.

Angin membawa lirih bayu,  
Menelusup di celah-celah hati,  
Menggugurkan kenangan yang semu,  
Meninggalkan jejak rindu yang tak bertepi.

Di balik tirai gelap yang pekat,  
Aku mencari cahaya yang hilang,  
Namun, hanya sepi yang mendekap erat,  
Menggulungku dalam kesendirian yang panjang.

Tenggelam dalam diam yang membisu,  
Menghitung detik yang perlahan berlalu,  
Setiap helaan napas terasa pilu,  
Mengingat bayangan yang telah berlalu.

Sepi, kau hadir tanpa jemput,  
Mengisi ruang yang kosong dan bisu,  
Namun dalam kesendirian yang mengguyut,  
Aku temukan ketenangan yang syahdu.

Dalam pelukanmu, sepi,  
Aku belajar tentang arti rindu,  
Menyulam harapan di tiap mimpi,  
Menguatkan diri di tengah gelombang waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline