Lihat ke Halaman Asli

Tunggu Aku, nyonya

Diperbarui: 3 Juli 2024   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tunggu Aku, Nyonya

Di balik pagi yang berembun,
Secangkir kopi menanti di meja kayu.
Aromanya lembut menyentuh hati,
Membangkitkan rindu di tiap hirupan.

"Tunggu aku, Nyonya," bisik kopi,
Dalam kehangatan, ada janji tersembunyi.
Seteguk rasa, seteguk cinta,
Mengalir perlahan, menyatu dalam doa.

Di antara hirupan, harapan tumbuh,
Mengiringi detik yang berlalu.
"Tunggu aku, Nyonya," bisik waktu,
Kopi dan hati, menyatu dalam rindu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline