Lihat ke Halaman Asli

Dalam Pelukan Hujan

Diperbarui: 18 Juni 2024   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Pelukan Hujan 

Oleh Ifah Latifah 

Dalam pelukan hujan, aku menangis,
Air mata berpadu dengan rintik yang turun,
Langit kelabu merangkulku dalam kesunyian,
Dan angin berbisik lirih di telingaku.

Setiap tetes yang jatuh, membawa kenangan,
Luka lama terkuak, perih kembali terasa,
Namun di antara dingin yang mengelus jiwa,
Ada kehangatan, dalam pelukan alam raya.

Hujan menari di atas tanah yang basah,
Seperti air mata yang menari di pipiku,
Dan aku tersesat dalam irama alam,
Membiarkan segala duka terlarut hilang.

Tak ada kata yang perlu diucapkan,
Tak ada janji yang harus ditepati,
Hanya aku, hujan, dan tangisan sunyi,
Dalam harmoni yang abadi.

Kubiarkan hujan menyapu segala resah,
Menghapus jejak-jejak pilu yang tertinggal,
Dan dalam setiap tetes yang jatuh perlahan,
Aku temukan sejumput kedamaian.

Aceh Tamiang 18 Juni 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline