Lihat ke Halaman Asli

Di Bawah Langit Suci Kota Mekkah

Diperbarui: 22 Mei 2024   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah langit suci Makkah yang memancarkan keagungan, Jutaan jamaah bersatu dalam perjalanan yang agung, Mereka beriringan dalam ziarah suci, Haji, bukan hanya ritual, tapi tali persaudaraan yang kian erat menyatu.

Dari berbagai penjuru dunia, mereka datang, Dengan bahasa dan budaya yang berbeda, Namun satu tujuan yang sama menghampiri Ka'bah, Menyatakan kesetiaan pada Sang Pencipta.

Di lembah Arafah, di padang Arafah yang luas, Mereka berdiri dalam keheningan, Menyampaikan doa-doa dari hati yang tulus, Merintih dan merayu di hadapan Yang Maha Pengasih.

Tak mengenal perbedaan status atau warna kulit, Mereka saling berjabat tangan dalam ikatan persaudaraan, Mengabaikan segala ego dan permusuhan masa lalu, Haji, adalah momen penyucian hati dan jiwa.

Di Mina, mereka berkumpul dalam kemah yang sederhana, Berbagi cerita dan pengalaman hidup yang berharga, Menyadari bahwa dalam persaudaraan, Ada kekuatan untuk mengatasi segala cobaan.

Haji, bukan sekadar ritual ibadah, Tapi simbol kebersamaan umat manusia, Menjalin persaudaraan yang kokoh dan abadi, Mengingatkan bahwa di bawah asal-usul kita, kita semua bersaudara.

Dalam keramaian Tanah Suci, mereka menemukan kedamaian, Dalam keragaman, mereka merasakan kebersamaan, Haji, bukan hanya perjalanan fisik, Tapi perjalanan spiritual menuju kebenaran yang abadi.

Begitulah, haji adalah pengalaman yang mendalam, Mengajarkan nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang, Mengingatkan bahwa di tengah perbedaan, Kita semua adalah bagian dari keluarga besar umat manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline