Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Masa Lampau Suku Melayu menuju Aceh Tamiang

Diperbarui: 4 Februari 2022   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wikipedia

Pada abad ke VII Masehi telah berdiri beberapa kerajaan di Sumatera seperti Kerajaan Tulang Bawang di Lampung, Kerajaan melayu di Riau, dan kerajaan Sriwijaya di Palembang. Kerajaan Melayu pertama bernama Kerajaan Melayu Raya berdiri pada tahun 670 Masehi di Bandar Pirus Pulau Bintan Kepulauan Riau. Raja yang memerintah kerajaan tersebut bergelar "Raja Diraja Mambang Sepenoh Tun Dewa di Tasek" Keturunanan Raja Mambang (Dewa Laut). Kerajaan Melayu Raya memiliki kerajaan-kerajaan kecil yang di perintah oleh raja-raja tersendiri dari Tanah Semenanjung Kra, Pulau Riau, Pesisir tanah Kuantan.

Kerajaan Melayu yang berkembang pesat membuat Kerajaan Sriwijaya merasa terancam, Sehingga Kerajaan Sriwijaya mengirimkan bala tentara untuk menaklukkan Kerajaan Melayu. Pertempuran hebatpun terjadi, Kerajaan Sriwijaya memiliki pasukan yang lebih kuat dari pasukan Kerajaan Melayu sehingga Kerajaan Melayu porak poranda. Raja  Diraja Mambang Sepenoh Tun Dewa Tasek tewas dalam medan pertempuran.

Porak-porandanya Negeri Melayu kala itu, membuat penduduknya panik. Karena merasa terancam, bangsa melayu melarikan diri dari kerajaannya dan berlayar kelautan tanpa arah yang pasti. Sebagian mereka berlayar sampai ke Kalimantan Selatan, Pulau Sulu, Pulau Palawan, dan Mindanau (Philipina). Sebagian lagi sampai ke Hawaii dan Pasific). Bahkan ada yang memilih menetap di atas perahu mereka, yaitu di wilayah Belitung dan Bangka, bangsa ini dikenal dengan sebutan Jakun atau Orang Laut.

Pelayaran terus berlangsung selama berbulan-bulan. Hingga sebagian dari mereka sampai ke Kepulauan Nusa Merege (Maluku), Bima, Ternate, dan Banda. Pulau Perca (Sumatera) juga tidak luput dari singgahan mereka. Di wilayah Sumatera Barat tepatnya di  pedalaman Gunung Merapi, bangsa melayu membentuk kerajaan baru dengan nama Pagaruyung. Sedangkan di daerah Riau mereka mendirikan kerajaan Kuantan yang selanjutnya memindahkan  Ibu kota kerajaan ke Daik di Kepulauan Riau dengan nama Kerajaan Riau.

Ketakutan masih menghantui bangsa Melayu saat itu. Merasa masih di kejar-kejar oleh kerajaan Sriwijaya sebagaian dari merekapun memutuskan kembali berlayar hingga menjumpai pemukiman penduduk bangsa lain  seperti bangsa manti (mante) di telaga tujuh, Aramiyah (AcehTimur), Jambo Aye (Aceh Utara) di Pidie (Poli) Kalee dan di Pulau Weh (Sabang).

Gelombang laut yang deras membawa sebagian mereka terdampar di pulau Teluk Haru. Pulau ini di beri nama "pulau sampai", orang aceh menyebutnya dengan "Pulau Sampoe" .Kini wilayah ini di kenal dengan Pulau Kampai.(bersambung)

Sumber : Catatan dan wawancara dengan Ir. Muntasir Wan Diman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline