Sahabat guru, gegap gempitanya Kurikulum baru semakin kian terasa. Gaung kurikulum Prototipe semakin jelas terdengar setelah masuknya tahun 2022.
Tahun 2022 merupakan kali pertamanya kurikulum Proptotipe diterapkan secara terbatas oleh Kemendikbudristek. Kurikulum ini bersifat opsional (pilihan).
Sebenarnya kurikulum ini merupakan kelanjutan dari kurikulum K13. Hanya saja membutuhkan beberapa penyesuaian karena ada perubahan-perubahan yang terjadi di beberapa bagian konsep dan pelaksanaannya. Kurikulum ini akan didistrribusikan melalui program guru penggerak (PGP)
Diantara kita mungkin masih bertanya ,apa yang dimaksud dengan kurikulum Prototipe? Dengan adanya kurikulum Prototipe apakah keberadaan kurikulum 2013 akan dihapus? Lantas apa perbedaaan kurikulum prototipe dengan Kurikulum 2013?
Secara Bahasa menurut KBBI Prototipe berarti model yang mula-mula (model asli) yang menjadi contoh; contoh baku; contoh khas. Kurikulum ini diluncurkan untuk melanjutkan kurikulum masa pandemic covid-19. Kurikulum ini di harapkan dapat memulihkan Kembali kegiatan pembelajaran yang berlangsung terbatas pada masa pandemic Covid..
Kepala Badan Standar, kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menyatakan Ada tiga karateristik dari Kurikulum Prototipe yaitu:
1. Pengembangan Kemampuan non teknis (soft skil)
Perkembangan non Teknis merupakan kemampuan EQ (Eamosional Quotient) atau lebih akrab dikenal dengan kecerdasan emosional. Emosional Quotient atau Kecerdasan emosional berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi peserta didik dengan lingkungannya.
Kebebasan Kurikulum Prototipe tergambar dari bidang keterampilan yang diajarkan tidak hanya pada ruang lingkup mata pelajaran yang diajarkan tetapi sangat memungkinkan bidang yang ditekuni peserta didik lintas minat.
Bagi tingkat Pendidikan sekolah dasar (SD) setidaknya dapat melakukan penilaian proyek sebanyak 2 kali dalam setahun. Sedangkan bagi peserta didik SMP, SMA/ SMK dapat melaksanakan sebanyak 3 kali. Namun guru dapat secara leluasa melakukan pengembangan program kerja tambahan