Sudah umum kalimat, andai aku menjadi dia, ….
Andai aku menjadi dia, mungkin aku akan lebih bahagia dari saat ini.
Andai aku menjadi dia, aku mungkin bisa makan di restoran terenak.
Andai aku menjadi dia, aku akan bebas liburan ke luar negeri semauku.
Andai aku menjadi dia, mungkin aku akan lebih populer dari saat ini.
Andai aku menjadi dia, aku bisa mengenakan baju apa saja.
Dan pengandaian-pengandaian yang lain.
Setiap individu dilahirkan dengan kondisi yang berbeda-beda, kesulitan yang berbeda, pun dengan kesenangan. Putri Tanjung menjadi sasaran warganet karena terlahir kaya seolah-olah semasa hidupnya dia tak pernah berusaha sedikitpun.
Kritik yang dilayangkan warganet memang pada awalnya ada benarnya, tapi semakin lama semakin banyak warganet yang mengkritik atas dasar iri semata, tidak lagi fokus pada topik utamanya.
Semua yang dikatakan Putri Tanjung di media diangkat kembali dan disalah-salahkan. Bukankah sudah cukup? Pada dasarnya dunia memang tidak adil. Kita terlahir tidak sekaya Putri Tanjung pun bukan salah siapa-siapa.