Lihat ke Halaman Asli

ifadatussolikhah

Pelajar SMK N 1 Kendal

Menelaah Kaidah Bencana Banjir di Kabupaten Kendal

Diperbarui: 3 Februari 2021   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Banjir di Kota Kendal

     Kota Kendal adalah kota dengan daerah dataran rendah yang berada di pesisir pantai utara Laut Jawa yang sering dilanda bencana banjir, tidak  daerah-daerah di sekitar Kota Kendal. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk di Kota Kendal dan sekitarnya akan memberikan dampak terhadap pembangunan pemukiman baru yang akan mempersempit ruang resapan air. Selain itu Kota Kendal dan sekitarnya yang memiliki drainase yang buruk dan banyaknya sungai yang sering meluap ketika hujan turun akan menimbulkan terjadinya banjir.

    Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) sangatlah penting, dimana kurangnya aplikasi SIG yang bisa menjelaskan, mempresentasikan objek daerah rentan banjir dari dunia nyata yang digunakan di dalam bentuk digital.

    Dalam penelitian ini, parameter yang digunakan adalah data kemiringan lereng, jenis tanah, jaringan drainase, curah hujan, dan penggunaan lahan tahun 2008 yang diperoleh dalam bentuk peta digital. Peta digital akan diolah dengan menggunakan software ArcGIS 9.3. Setiap data parameter akan diskoring dengan pemberian harkat dan bobot sesuai pengklasifikasiannya masing-masing yang kemudian dilakukan overlay intersect.

    Pada tahap akhir dilakukan validasi yang bermanfaat untuk menguji kebenaran kerentanan banjir di lapangan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah Peta Kerentanan Banjir Kota Kendal dan Sekitarnya. Faktor pergantian musim, iklim dan cuaca yang tidak stabil, kesemuanya itu bisa meningkatkan resiko dan dampak kerawanan bencana, salah satunya adalah banjir. Kota Kendal merupakan daerah dataran rendah yang berada di pesisir pantai utara Laut Jawa yang sering dilanda bencana banjir, tidak terkecuali daerah-daerah di sekitar Kota Kendal.

   Bencana banjir merupakan kejadian alam yang sulit diduga karena datang secara tiba-tiba dengan periodisitas yang tidak menentu, kecuali daerah-daerah yang sudah menjadi langganan terjadinya banjir tahunan. Sedikitnya ada lima faktor penting penyebab banjir di Indonesia yaitu faktor hujan, faktor hancurnya retensi daerah aliran sungai (DAS), faktor kesalahan perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan sungai dan faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana (Agus Maryono, 2005). Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) sangatlah penting, dimana kurangnya aplikasi SIG yang bisa menjelaskan, mempresentasikan objek daerah rentan banjir dari dunia nyata yang digunakan di dalam bentuk digital.

    Bahaya dari banjir merupakan salah satu masalah yang telah menjadi prioritas yang harus diantisipasi dan ditanggulangi, namun demikian belum mencapai hasil yang diinginkan. Dengan adanya zonasi daerah rentan bajir ini akan ada informasi dini untuk mengetahui daerah-daerah mana yang rentan banjir, yang dapat dilihat nantinya dari peta kerentanan banjir. Dimana diharapkan dengan adanya peta kerentanan banjir, bisa dilakukan evaluasi untuk meminimalisir terjadinya banjir di daerah yang termasuk zona rentan banjir seperti perbaikan drainase permukaan.

2. Hikmah dari bencana banjir untuk warga Kendal

    Dari bencana banjir warga Kendal bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Warga Kendal harus bisa berfikir bagaimana cara menanggulangi bencana banjir, seperti membuang sampah pada tempatnya, dengan cara memisahkan sampah organik dan non organik. Sampah tersebut bisa dimanfaatkan dengan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk dan mengolah sampah non organik menjadi kerajinan dengan memunculkan ide-ide kreatif.

3. Kesimpulan

    Kota Kendal adalah kota dengan daerah dataran rendah yang berada di pesisir pantai utara Laut Jawa yang sering dilanda bencana banjir. Dari banjir tersebut sebaiknya warga bertindak untuk mencegahnya dengan cara kebersihan untuk mengurangi resiko banjir di Kota Kendal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline