Musim mudik telah tiba kembali! Setiap tahun, musim inilah yang paling dinantikan. Meski susah dan payah, ditempuh juga demi bertemu dan berkumpul dengan keluarga dan kerabat di kampung halaman. Setahun adalah waktu yang cukup lama untuk menuntaskan rindu untuk kembali saling mengikatkan rasa dan hati melalui momen lebaran.
Berpayah-payah menempuh perjalanan mudik rela dijalani dengan kendaraan apapun. Tidak ada satu kendaraanpun yang menjanjikan bisa membawa keluarga anda mudik dengan nyaman di suasana lebaran, mengingat semua orang punya pikiran yang sama untuk mudik di waktu yang bersamaan, meski dengan pesawat terbang sekalipun. Bahkan mungkin jika kelak bisa mudik pakai roket, roketnya juga pasti penuh dan tidak nyaman.
Salah satu kendaraan sarana mudik adalah dengan menggunakan motor, yang dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat saja. Tidak tanggung tanggung, semua diangkut menggunakan motor, dari mulai istri, anak yang kadang jumlahnya lebih dari satu, tas dan koper, sampai tikar, bantal, dan baskom serta ember. Seru sih melihatnya. Tapi rasa yang paling mendominasi saya menyaksikan fenomena ini adalah ngeri, khawatir, cemas, dan takut, bagaimana dengan keamanan dan kenyamanan anak-anak yang dibawa orang tuanya mudik dengan motor? Belum lagi mereka harus menanggung cuaca panas dan resiko kehujanan di tengah jalan, resiko lelah dan mengantuk, dan sebagainya. Anak-anak saya yang ikut kami mudik dengan mobil saja kadang gampang rewel dan rusuh, bagaimana lagi dengan anak-anak para pemotor?
Beberapa waktu yang lalu saya pernah membaca berita tentang kematian seorang anak, balita atau bayi, saya agak lupa tepatnya, yang diakibatkan oleh kehabisan nafas ketika berkendara motor. Jadi, anak itu dibonceng oleh ayahnya, diapit ibunya. Anak itu demi keamanannya dipakaikan masker wajah, yang mungkin terlalu ketat. Singkat cerita, anak itu terjepit diantara ayah dan ibunya dan dalam kondisi ia menggunakan masker wajah yang menghalangi nafasnya. Orang tuanya baru sadar ketika mereka sudah sampai di tujuan. Naas nyawa sang buah hati sudah tak dapat diselamatkan lagi.
Jadi memang, kondisi mudik dengan bermotor menempuh jarak yang jauh, sungguh tidak nyaman dan juga tidak aman bagi anak-anak. Tapi jika memang hanya itu yang bisa dilakukan untuk mudik, harusnya ada cara untuk membuat si kecil aman dan nyaman selama mudik bermotor itu. Mungkin agak sedikit repot dan boleh jadi akan memakan waktu yang lebih lama, tapi sebagai orang tua kita wajib memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak kita, sebesar kemampuan yang kita miliki.
Beberapa saat sebelum mudik, persiapkan dengan baik semua kebutuhan anak kita. Bukan hanya pakaian yang nyaman untuk di perjalanan, namun juga snack, makanan yang praktis dan sehat, serta minuman. Mudik di waktu lebaran seringkali membuat kita cukup sulit menemukan warung atau resto yang buka dan ‘lega’ selama di perjalanan. Sediakan masker wajah yang tetap memberikan ruang yang nyaman bagi pernafasannya, kacamata untuk mengamankan dari debu juga harus disediakan.
Persiapkan juga psikis anak dengan menceritakan seru dan indahnya mudik, kerinduan kakek nenek dan sanak saudara di kampung halaman pada mereka, dan jaga mood mereka sejak dari awal perjalanan mudik. Membaca doa bersama sebelum mulai perjalanan akan sangat membantu memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak.
Selama perjalanan, perhatikan setiap ‘keluhan’ si kecil, apakah panas, kedinginan, capek, lapar, haus, ngantuk dan sebagainya. Jika panas atau hujan, segeralah berhenti untuk rehat sejenak hingga cuaca memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Selama berhenti, selain makan dan minum, bisa juga kita mengajak si kecil sejenak bermain, bernyanyi, tebak-tebakan atau kegiatan-kegiatan lain yang membuat mereka tetap bisa bermain sambil belajar. Bisa juga mengajari mereka membuat foto atau video sederhana dengan kamera ponsel, misalnya. Permainan menghitung kucing, kadal, ayam, bebek, dan aneka hewan yang ditemui juga bisa mengasyikkan. Ketika melanjutkan perjalananpun, komunikasi dengan si kecil harus tetap ada. Bercerita tentang tempat-tempat yang dilewati juga akan menyenangkan bagi si kecil. Jangan sekali-sekali memarahi mereka karena mereka mengantuk, lapar atau rewel karena lelah. Kita saja yang sudah dewasa, merasakan mudik dengan motor itu kurang nyaman, apalagi anak kecil.
Persiapan dan kondisi wajib yang lainnya adalah motornya. Motor harus dalam keadaan fit untuk perjalanan jauh, kecepatan yang digunakan juga proporsional, demikian juga jumlah dan kapasitas muatan. Pengendara juga tidak boleh terlalu lelah atau mengantuk, dan memastikan kondisi emosinya stabil. Membawa serta anak-anak, bukan hanya melibatkan kondisi fisik ayah dan bunda yang harus sehat, tetapi juga kondisi emosi keduanya harus stabli.
Dalam kondisi mudik seperti ini, insha Allah, mudik aman dan nyaman, mudik selamat bagi anak akan berjalan baik. Kelak perjalanan mudik seperti ini akan menjadi kenangan indah bagi si kecil.
Bila ingin perjalanan mudik lebih aman dan nyaman lagi bagi si kecil, bisa lho si kecil dan ibunya diikutkan program mudik Gratis yang banyak diadakan oleh berbagai lembaga dan perusahaan, termasuk Kementerian Perhubungan. Mudik selamat bagi si kecil, sekaligus juga menambah pengalaman baru baginya mudik beramai-ramai dengan Program Mudik Gratis Kemenhub RI, seru bangeet pastinya.