Lihat ke Halaman Asli

Andreas Ismar

penulis lepas

Sah! Bebas Masuk Jepang 2015

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407923781116439393

[caption id="attachment_352728" align="aligncenter" width="560" caption="Ilustrasi, Japan (Shutterstock)"][/caption]

Dalam beberapa bulan lagi, pelancong Indonesia lagi tidak perlu mengurus visa untuk ke negeri Sakura. Kabar gembira, tidak terkait kulit buah, tersebut disampaikan oleh Menlu Jepang Fumio Kishida kala berkunjung ke Jakarta Selasa (12/08).

Sebenarnya bisik-bisik mengenai pemberlakuan bebas visa oleh Jepang telah merebak sejak April, namun tanpa adanya konfirmasi dari pejabat tinggi negara, beberapa kalangan meragukan kebenarannya.

Kini keraguan terhapus. Menlu Kishida menyampaikan keputusan resmi pemerintah Jepang saat bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa di Pejambon, Jakarta Pusat pada Selasa petang.

Bak berbalas pantun, Menlu Marty seketika menyatakan akan juga memberlakukan bebas visa bagi turis Jepang, sesuai asas resiprokal.

Sejatinya turis Jepang yang berkunjung ke Indonesia berkali lipat lebih banyak ketimbang kebalikannya. Seperti dilansir Wall Street Journal, tercatat 500.000 turis Jepang mengunjungi Indonesia tahun lalu, sedangkan turis Indonesia ke Jepang tidak sampai sepertiganya.

Lantas untuk apa Jepang repot-repot memberikan bebas visa? Yaa alasan resminya sih untuk menarik lebih banyak pelancong dari negara-negara ASEAN menjelang Olimpiade Tokyo (2020). Selain Indonesia, Jepang juga akan membebaskan visa bagi warga negara Filipina dan Vietnam. Pelancong Malaysia dan Thailand sudah bebas masuk Jepang.

Sekilas, kebijakan tersebut bisa diterima secara ekonomi. PM Shinzo Abe dalam tekanan untuk membuat ekonomi Jepang bergairah. Dengan merebaknya penerbangan murah, bebas visa bisa menarik semakin banyak turis. Termasuk yang modalnya pas-pasan kayak saya. Semakin banyak turis, teorinya, devisa mengalir deras.

Masuk akal? Ya dan tidak. Kalau menilik lebih jeli, seberapa banyak sih uang yang akan dikeluarkan pelancong dari negara-negara berkembang seperti Indonesia? Benar Jepang akan dapat devisa, tapi tidak akan mengalir deras.

Menurut saya langkah Jepang merupakan bagian dari diplomasi soft power: dengan meningkatnya interaksi dengan orang Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, maka dalam 1-2 dekade, pengaruh Jepang secara kultural akan lebih kuat. Ditambah dengan anime, sushi, hubungan dagang dan investasi jor-joran perusahaan-perusahaan Jepang, maka aliansi ASEAN dengan Jepang menjadi hidup, bukan sekedar dokumen perjanjian negara yang garing.

Ah, apapun agenda besarnya, penikmat manga ataupun yang penasaran sama Gaban tidak perlu repot-repot antre visa. Begitu dapat tiket promo, cabs.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline