Lihat ke Halaman Asli

Sejarah dan Urgensi Utang Luar Negeri Indonesia

Diperbarui: 3 Juni 2024   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut undang-undang nomor tahun , utang luar negeri merupakan utang bank kepada bukan penduduk dalam valuta asing dan/atau rupiah, termasuk di dalamnya pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Bank memiliki kewenangan untuk mengatur mengenai perbankan dan bank umum syariah serta unit usaha syariah sesuai dengan undang undang yang mengatur. Bank memiliki kewajiban jangka panjang dan jangka pendek dalam mengatur utang luar negeri. Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban bank berupa ULN bank dan kewajiban lainnya dalam valuta asing yang memiliki jangka waktu asal (Origins maturity) sampai 1 tahun, sedangkan jangka panjang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Bank dapat memiliki ULN bank dan kewajiban bank lainnya dalam valuta asing yang meliputi surat utang valas domestik dan TPR. Utang luar negeri bank dapat berupa sebagai berikut:

1. ULN bank berdasarkan perjanjian pinjaman (loan agreement)

2. ULN bank berdasarkan surat utang (debt securities)

3. ULN bank dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan call money

4. ULN bank dalam bentuk lain

Setiap negara memerlukan utang luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dana yang kurang. Di Indonesia terjadi utang luar negeri apabila dana pendapatan lebih kecil daripada dana belanja, sehingga kurang untuk memenuhi kebutuhan belanja negara Indonesia. Alasan lain negara berhutang, sebagai berikut.

1. Menghindari opportunity loss yang merupakan adanya kebutuhan yang perlu dibelanja oleh negara yang sifatnya tidak dapat ditunda

2. Memberikan legacy atau aset untuk generasi yang akan datang. Terdapat juga pengertian golden rule yang berarti utang negara dapat menjadi investasi yang akan memenuhi keadilan antar generasi.

3. Penerimaan negara belum mencukupi yang terdiri dari pajak, bea cukai, PNBP, dan hibah. Sedangkan konsekuensi selisih kurang antara pendapatan dan belanja merupakan defisit APBN.

4. Perlu untuk menjaga keseimbangan ekonomi suatu negara. ULN dapat berfungsi untuk menciptakan pembangunan infrastruktur di suatu negara. Infrastruktur tersebut dapat menjadi sumber ekonomi yang dapat menjaga perekonomian suatu negara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline