Lihat ke Halaman Asli

Mata Kekasih

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mata itu, telaga bening menyejukkan
kutemukan di antara gelombang
perempuan-perempuan berjilbab

tujuh oktober seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan
sebuah persentuhan hati telah terikrarkan
dan perjumpaanku, kuharap
menjadi perjumpaan yang abadi
perjumpaan cinta insaniyah
perjumpaan menuju sesuatu yang ilahiyah

mata itu, mata kekasih
mata yang di kedalamannya aku bersimpuh
dan mengurai segala kelemahanku
mata yang dengan segala binarnya
telah memberiku kandil-kandil kesejukan

mata itu, kokoh berdiri
di tiang-tiang penghambaan
melarutkan segerombol kegelisahan
yang senantiasa bertengger di dada
membuncah gunung-gunung gelisah

mata itu, kembara di padang-padang tandus
meluruhkan tetes-tetes embun
dan memetikkannya dawai kerinduan

makassar, oktober 99

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline