Diplomasi Islam pada Intinya harus menunjukan risalah Islam rohmatan lil alamin, mengutamakan kerjasama dan perdamaian. Perang hanya dilakukan apabila sangat terpaksa. Dalam hubungannya sesama negara Islam seharusnya dapat dilakukan kerjasama yang lebih erat dan saling membantu.
Sifat pendekatan Diplomasi, sering dikacaukan dengan kebijakan luar negeri, tetapi ketentuannya tidak sama. Kebijakan luar negeri suatu negara terdiri dari tujuan-tujuan umum yang ingin dicapai dalam hubungannya dengan negara-negara lain, bersama dengan strategi untuk mencapainya. Diplomasi adalah kepala, tetapi bukan satu-satunya, cara melaksanakan kebijakan luar negeri suatu negara; cara lain termasuk penggunaan agen rahasia, subversi, dan perang.
Sifat Diplomasi terbuka. Bersifat terbuka, sehingga meminimalisir prasangka buruk karena tujuannya untuk kerjasama. Tidak hanya melibatkan peran pemerintah dalam menjalankan misi diplomasi tetapi banyak aktor lain. Agenda yang berkenaan dengan high politic dan juga low politic.
Globalisasi membuka ruang keterlibatan publik dalam diplomasi. Diplomasi bukan lagi melulu urusan pemerintahan, hubungan internasional tidak lagi semata mata dipandang sebagai hubungan antar negara, tetapu juga meliputi hubungan antar masyarakat internasional.
Salah satu ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang maksa diplomasi adalah:
"Hai Manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kaum adalah yang paling bertakwa." Q.S al-Hujurat: 13.
Strategi Diplomasi Islam
1. Melalui surat diplomatik seperti berisikan pesan dan ajakan
2. Melalui dakwah
3. Pengiriman Sifarah
Demikian pengantar diplomasi Islam yang dapat saya sampaikan, maaf atas kekurangannya.