Lihat ke Halaman Asli

Minyak sebagai Sumber Penghasilan Utama Arab Saudi yang Sedang Anjlok

Diperbarui: 18 September 2022   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Muhammad bin Salman terhadap Perubahan Pilar Kenegaraan Arab Saudi

Pada tahun 1938, perusahaan AS, Chevron, menemukan minyak di bawah gurun pasir Saudi, dan selama Perang Dunia II berlangsung, produksi minyak berkembang pesat. Namun, pendapatan Saudi dari minyak yang terbesar baru terjadi pada tahun 1973-1974 ketika dunia Barat mengalami krisis minyak. Dilihat dari sumber laang minyak yang sudah ditemukan, Arab Saudi memiliki hampir seperlima dari cadangan minyak dunia, Dengan sumber daya sebesar itu, Saudi menjadi negara pengekspor minyak terbesar dan penghasil minyak terbesar kedua di dunia. 

Pendapatan utama kerajaan berasal dari penjualan minyak dan investasi luar negeri (yang modalnya berasal dari penjualan minyak). Hanya sebagian kecil saja pendapatan yang berasal dari pajak dan retribusi. Kerajaa menggunakan sabgian hasil minyak itu untuk menjamin kenyamanan materi warga negara dan sebagai imbalannya, warga diharuskan untuk menerima hak penguasa untuk memerintah. Sistem ini juga diistilahkan dengan authoritarian bargain (tawarmenawar penguasa otoriter). 

Pada 2014, Arab Saudi menghadapi krisis akibat anjloknya harga minyak, dari 114 dollar/barrel menjadi di bawah 30 dollar/barrel. Pada tahun-tahun selanjutnya harga minyak naik turun, namun tidak pernah mencapai pada posisi aman. Kondisi mengancam kestabilan ekonomi Arab Saudi. Pada tahun 2030, diperkirakan sebanyak 4,5 juta pemuda Saudi akan memasuki usia angkatan kerja. Jumlah itu hampir dua kli lipat dari jumlah total orang Saudi yang bekerja hari ini. Inilah yang melatarbelakangi perumusan konsep "Visi 2030" yang berisi rancangan diversifikasi ekonomi untuk melepaskan ketergantungan Arab Saudi terhadap minyak.

Sumber: Resume Jurnal ICMES "Peran Muhammad bin Salman terhadap Perubahan Pilar Kenegaraan Arab Saudi"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline