Lihat ke Halaman Asli

Idris setiawan

Sang Pencinta Keheningan

Maafkan Bu...

Diperbarui: 25 April 2022   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Ternyata hidup itu betul keras bu ...
Betul, hidup ini yang kita punya hanyalah harga diri. Hanyalah kebenaran di diri, seandainya itu semua tidak ada? Mak percuma saja kita hidup dan berjuang. Bila hanya untuk bermaksiat dan lalai.

Banyak ia dengar dan saksikan di seberang sana prihal kecewa, benci, dendam dan bahkan saling menjatuhkan hingga  membunuh bu .... Banyak dan terlalu banyak, kata - kata yang ia dengar yang kadang tidak mengenakkan tapi dianggap lumrah sebagai bahasa ibu kota.

Namun dari semua hal itu,
Anakmu tetap menjadi anakmu bu.
Ia hidup dikebenaran dirinya sendiri, ia berjalan di kebenaran dirinya sendiri. Terlalu rumit baginya menceritakan kepada orang lain tentang apa yang ia pikirkan, perasaan apa yang kadang ia pendam.
Baik diam itulah menurutnya yang benar.

Anakmu pulang bu ...
Mungkin nanti akan pergi lagi, meninggalkanmu lagi.
Tapi percayalah bu,
Ia tetap menjadi anakmu, dan tetap berjalan di kebenaran walau banyaknya kemaksiatan yang mengajaknya untuk bersenang - senang.
Tak akan ia hiraukan bu.

Maafkanlah ia bu ...
Yang tak perna berkata semuanya yang ia tahu, dan hanya diam dan berkata baik saja.
Maafkanlah ia bu ...

Hidupnya panjang, perahunya akan kembali lagi berjalan dan meninggalkanmu  lagi di pulau.

Maafkanlah bu...
Ia hanya sebentar untuk pulang.
***

[SpK]
(Pagar Alam, 24 April 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline